Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 19 Juni 2012

Pelabuhan Tikus Sulit Diberantas

JODOH (HK) - Keberadaan pelabuhan tikus di Pulau Batam sulit diberantas. Sebabnya, selain letaknya yang banyak tersembunyi, pelabuhan tersebut juga kerap bersinggungan dengan aktivitas perekonomian masyarakat di sekitarnya.

Oleh: Tito Suwarno, Liputan Batam

Demikian disampaikan Kepala Kantor Pelabuhan (Kakanpel) Otorita Batam, Hari Setyobudi yang baru usai serah terima jabatan (sertijab), Senin (18/6) di Planet Holiday. Menurut dia, pelabuhan tikus saat ini dianggap sebagai lumbung kehidupan perekonomian penduduk yang sudah berlangsung turun-temurun.

Karena itu, kata Hari, persoalan pelabuhan tikus di Batam bisa dibilang klasik, karena melihat kondisi dan aspek geografis wilayah ini merupakan kepulauan. Jadi, secara otomatis masyarakat yang umumnya bergantung dari sektor kelautan akan memanfaatkan keberadaan tempat tersebut.

"Persoalan ini akan saya pelajari tentang keberadaannya. Karena pelabuhan rakyat sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pulau ini dan sebagai mata pencarian penduduk pulau," ujarnya.

Menurut Hari, sebelum ada Kanpel Laut Kelas I Batam, keberadaan pelabuhan rakyat yang juga sering disebut pelabuhan tikus sudah ada dan menjadi sarana perekonomian rakyat. Hal itu membuatnya sulit untuk diberantas atau dihentikan aktivitasnya.

"Saya baru saja bertugas hari ini, saya minta jika ada persoalan yang kurang baik terhadap pelaksanaan di sekitar wilayah kerja Kanpel, segera hubungi saya," ujarnya.

Mantan Atase Perhubungan Singapura itu memahami, pelabuhan dan laut bagian dari kehidupan masyarakat pulau. Biasa mereka mengais rejeki untuk menghidupi keluarga . Hal ini terkait dengan persoalan mata pencaharian dan sumber perekonomiannya. Meski demikian, Hari akan tetap melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
"Jika ilegal dan melanggar hukum, tetap akan ditindak. Mohon sekali lagi berikan waktu untuk mempeljarinya, intinya saya akan menjalankan tugas sebaik-baiknya," ucapnya.

Saat ini di Batam diperkirakan ada sekitar 30-an, pelabuhan tidak resmi menjadi surga bagi para penyelundup dan mafia yang berkolaborasi dengan oknum terkait. Keberadaan pelabuhan tikus di Batam, tidak hanya jadi tempat penyelundupan barang-barang tapi jalur TKI ilegal dari dan ke Malaysia.

Bahkan informasi buronan KPK, terkait kasus korupsi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Neneg Sri Wahyuni juga sempat diisukan masuk ke Batam melalui pelabuhan tidak resmi alias pelabuhan tikus.

Ditemui terpisah Ali Ibrahim, mantan Kakanpel Kelas I Batam, yang saat ini menempati jabatan barunya sebagai Kepala Administrasi Pelabuhan (Adpel) di Ambon, Maluku, enggan berkomentar soal pelabuhan tikus di Batam. Dia tampak sibuk menerima salam dan ucapan dari para staf Kanpel dan relasinya.

"Semoga Kakanpel baru sukses dalam menjalankan tugas di sini," katanya singkat saat diwawancarai.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar