Pemerintah pusat akan menggelontorkan anggaran Rp918 miliar 2013
mendatang ke BP Batam. Mendapatkan anggaran sebesar itu, BP Batam akan
menggunakannya untuk pembangunan infrastruktur penunjang investasi di
Batam. Tahun depan BP Batam juga akan melakukan perbaikan-perbaikan
jalan yang digunakan sebagai penunjang perkembangan investasi.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho, mengatakan anggaran Rp918 miliar tersebut masih merupakan usulan dan belum dipastikan. Meski demikian menurutnya pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Batuampar masih menjadi prioritas utama. Sekitar Rp336 miliar dibutuhkan untuk perbaikan jembatan tersebut.
“Pelabuhan Batuampar harus menjadi prioritas. Itu merupakan pelabuhan jalur keluar masuk barang yang memiliki peranan penting dalam kawasan FTZ. Pelabuhan itu adalah proyek multiyears yang pengembangannya dan perbaikannya akan dilakukan secara bertahap,” kata Joko, kemarin.
Selain pelabuhan perbaikan infrastruktur lainnya juga masuk dalam rencana pembangunan BP Batam 2013 mendatang. Ia mengatakan kunci suksesnya investasi di Batam juga tergantung dari akses yang lancar. Meski demikian seluruh rencana pembangunan BP Batam pada 2013 masih perlu pembahasan lebih lanjut.
Joko Wiwoho berharap pemerintah pusat segera mensahkan anggaran tersebut sehingga BP Batam bisa langsung menganggarkan untuk pembangunan infrastruktur.
Anggaran sebesar Rp918 miliar untuk BP Batam tersebut diketahui setelah Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis, mengungkapkannya dalam pertemuan beberapa hari di Hotel Novotel Batam. Harry berharap dengan anggaran tersebut perekonomian khususnya investasi di Batam bisa tumbuh pesat seperti BP lainnya di Indonesia.
Menurutnya, BP Batam harus bekerja maksimal mengingat pemerintah pusat telah memberlakukan BP Batam secara istimewa di mana anggarannya langsung dibahas di Komisi VI DPR RI, sedangkan BP Kawasan Bintan dan Karimun tidak.
Harry Azhar mengaku senang dengan anggaran yang cukup besar yang akan diterima BP Batam ini karena anggaran itu penting membantu pembangun Batam termasuk infrastruktur jalan dan penunjang industri lainnya.
Harry berharap dengan anggaran Rp918 miliar itu nantinya, BP Batam jangan hanya fokus mengurus uang wajib tahunan otorita (UWTO), tapi lebih berpikir ke depan untuk bagaimana menggaet lebih banyak lagi investor asing dari negara lain selain Singapura dan Malaysia yang selama ini mendominasi investasi di kota ini. ***
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho, mengatakan anggaran Rp918 miliar tersebut masih merupakan usulan dan belum dipastikan. Meski demikian menurutnya pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Batuampar masih menjadi prioritas utama. Sekitar Rp336 miliar dibutuhkan untuk perbaikan jembatan tersebut.
“Pelabuhan Batuampar harus menjadi prioritas. Itu merupakan pelabuhan jalur keluar masuk barang yang memiliki peranan penting dalam kawasan FTZ. Pelabuhan itu adalah proyek multiyears yang pengembangannya dan perbaikannya akan dilakukan secara bertahap,” kata Joko, kemarin.
Selain pelabuhan perbaikan infrastruktur lainnya juga masuk dalam rencana pembangunan BP Batam 2013 mendatang. Ia mengatakan kunci suksesnya investasi di Batam juga tergantung dari akses yang lancar. Meski demikian seluruh rencana pembangunan BP Batam pada 2013 masih perlu pembahasan lebih lanjut.
Joko Wiwoho berharap pemerintah pusat segera mensahkan anggaran tersebut sehingga BP Batam bisa langsung menganggarkan untuk pembangunan infrastruktur.
Anggaran sebesar Rp918 miliar untuk BP Batam tersebut diketahui setelah Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis, mengungkapkannya dalam pertemuan beberapa hari di Hotel Novotel Batam. Harry berharap dengan anggaran tersebut perekonomian khususnya investasi di Batam bisa tumbuh pesat seperti BP lainnya di Indonesia.
Menurutnya, BP Batam harus bekerja maksimal mengingat pemerintah pusat telah memberlakukan BP Batam secara istimewa di mana anggarannya langsung dibahas di Komisi VI DPR RI, sedangkan BP Kawasan Bintan dan Karimun tidak.
Harry Azhar mengaku senang dengan anggaran yang cukup besar yang akan diterima BP Batam ini karena anggaran itu penting membantu pembangun Batam termasuk infrastruktur jalan dan penunjang industri lainnya.
Harry berharap dengan anggaran Rp918 miliar itu nantinya, BP Batam jangan hanya fokus mengurus uang wajib tahunan otorita (UWTO), tapi lebih berpikir ke depan untuk bagaimana menggaet lebih banyak lagi investor asing dari negara lain selain Singapura dan Malaysia yang selama ini mendominasi investasi di kota ini. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar