Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 25 Juni 2012

JEMBATAN BARELANG: BP Batam masih hitung biaya material perbaikan



BATAM: Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam) masih menghitung harga kebutuhan material yang akan digunakan untuk memperbaiki Jembatan VI Barelang yang rusak akibat tertabrak tongkang APC Aussie.

Dwi Djoko Wiwoho, Direktur PTSP dan Humas BP Batam, mengatakan material yang dibutuhkan pun harus dibeli di luar negeri karena sejumlah material tidak tersedia di Indonesia.

"Kami masih hitung harga-harga materialnya. Karena tidak semua ada di dalam negeri, harus dibeli diluar negeri," kata dia.

Menurutnya, setelah dua minggu hasil analisa kerusakan Jembatan ditemukan  satu dari dua tumpuan double box beton prategang mengalami keretakan akibat insiden tabrakan itu pada Rabu dini hari (6/6). Sementara dipastikan kabel yang menyambungkan segmen tengah Jembatan tidak mengalami kerusakan.

Untuk pembelian bagian yang rusak BP Batam akan memesannya melalui Sub Kontraktor Jembatan VI yakni PT VSL Indonesia.

"Kabel-kabel antar segmen tidak putus. Ada keretakan di tiang pancang. Pengganti yang rusak harus dipesan melalui konsultannya," ujarnya.

Terkait, biaya penggantian Jembatan akibat tabrakan akan diklaim ke asuransi yang menanggung perlindungan Tongkang APC Aussie.

Menurut Djoko, perusahaan asuransi yang menanggung kerusakan Tongkang adalah perusahaan asuransi luar negeri, namun ia tidak mengetahui nama perusahaan asuransinya.

"Selesai penghitungan, akan diklaim ke asuransinya. Asuransinya luar negeri. Perbaikan belum bisa dimulai, masih membutuhkan dua minggu, kita harapkan secepatnya, tapi tergantung kalau kami dapat cepat barangnya," tambahnya.

Istono, Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, mengatakan kerusakan Jembatan yang paling utama adalah bearing tumpuan badan jembatan dan segmen Jembatan. Kerusakan berat itu, menurut dia mutlak harus diganti.

"Yang paling fatal dudukannya, namanya bearing. Ini termasuk rusak berat dan mutlak diganti. Penggantiannya ini yang metodenya cukup menyulitkan. Selain itu dinding diafragmanya, sayapnya rusak yang buat menahan gerakan ke samping," jelasnya.

Ia menilai kesulitan penggantian ini akan menentukan besarnya biaya perbaikan perusahaan lantaran akan mempengaruhi cara pemasangganya. BP Batam masih mempertimbangkan penggunaan bearing yang sama atau menggantinya dengan

"Karena spacenya sempit, ini yang kita coba kaji, apakah kita akan menggunakan bearing yang sama, atau yang lain yang lebih simple pemasangannya," tambahnya. (faa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar