Tribun Batam - Senin, 9 Juli 2012
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Warga
Tiban Bukit Asri, Sekupang sudah dua bulan ini sulit mendapat aliran
air bersih dari PT Adhya Tirta Batam (ATB). Mereka hanya mendapat jatah
mengalir tengah malam saja hingga sekiar pukul 04.00. Sedangkan siang
hari mengalir sangat kecil nyaris mati.
"Adzan
subuh sudah mati airnya. Kami ibu-ibu di sini jadi harus begadang tiap
malam menampung air," kata Yayuk, seorang ibu rumah tangga yang ditemui
Senin (9/7/2012). Menurut warga, seminggu terakhir merupakan kondisi
yang paling parah. Warga bahkan sampai ada yang tidak mandi karena tak
ada air.
"Cucian baju, cucian piring kami sudah
numpuk. Nggak bisa mau nyuci. Mandi saja susah. Ini untung anak-anak
pas liburan," tambah ibu lain di blok S dan T perumahan tersebut.
Yang
membuat warga lebih kesal ketika tahu ternyata tak semua rumah alami
hal serupa. Dari sekitar 400 rumah, hanya 100-an yang airnya mati. Itu
pun baru warga ketahui setelah satu bulan pertama. Warga lainnya,
Hidayat mengatakan dari empat RT yang ada di RW 10 Kelurahan Tiban Baru
itu, air mati RT 2-4. Itu pun di dalam satu RT ada yang mengalir dan ada
yang tidak.
Mereka mengaku telah berkali-kali
komplain ke ATB, bahkan langsung datang ke kantornya. Namun warga tak
puas atas tanggapan perusahaan itu. "Orang lapangannya datang, cek satu
dua rumah, terus pulang. Yang dicek pun cuma rumah yang kosong. Dia
muter-muter aja," ujar warga lainnya.
Pada
Senin siang ATB telah mengirimkan dua mobil tanki berisi air bersih
untuk perumahan tersebut. Namun menurut warga hanya cukup untuk 30
rumah. Oleh karena itu, pada hari yang sama warga layangkan surat ATB
secara resmi untuk komplain mereka.
"Ini hasil
kesepakatan kita dari rapat semalam. Waktu kita lagi nampung air sekitar
jam 1 malam. Surat ini mau kita kasih langsung ke ATB. Kita harap ada
solusi yang baik. Kalau cuma kirim air tangki itu bukan solusi," kata
Yoni, warga RT 3.
Selain itu warga meminta agar
pihak ATB bisa turun ke perumahan itu untuk jelaskan apa yang terjadi.
Warga mengancam akan demo ke Kantor DPRD jika hal ini tak ditanggapi
ATB. (*)
Editor : widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar