Pantauan di lapangan, ada sekitar 20 lubang besar di sepanjang jalan mulai dari persimpangan lampu merah Sekupang sampai lampu merah Batuaji.
"Semakin hari, lubang-lubang di sini semakin parah. Saya lihat, ada sebagian yang ditimbun oleh batu granit. Itu justru semakin menambah bahaya karena batunya tajam. Apalagi, banyak dari batu-batu itu yang sudah berserakan ke badan jalan. Kalau tidak hati-hati, pengendara bisa kecelakaan," kata Jendri, pengendara sepeda motor yang mengaku setiap hari melintas di jalan itu untuk bekerja di kawasan industri Sekupang, ditemui Minggu (22/7).
Menurut warga Perumahan Griyatam, Batuaji ini, jalan tersebut sebelumnya sempat diperbaiki. Namun, tak berumur panjang, karena dalam hitungan bulan, sudah mulai muncul lubang. Dalamnya lubang bervariasi, mulai 5 centimeter sampai 15 centimeter.
Dinda, pengendara sepeda motor lainnya, menambahkan, lubang-lubang yang ditutup dengan batu-batu granit kecil tersebut memang sangat membahayakan bagi pengendara motor.
"Terkadang kalau saya berpapasan dengan mobil pribadi dan mobil lori misalkan saya harus ekstra hati-hati karena pernah batu-batu kecil yang berserakan di jalan itu terlempar ke arah saya. Untungnya saya pakai kaca helm sehingga batu tersebut tidak kena ke wajah saya," kata perempuan yang kerap membawa sayur-mayur dari Batuaji ke Sekupang ini.
"Dari jauh saya liat jalannya sudah rata tapi ternyata di depan ada lubang yang cukup dalam. Karena sudah tak bisa saya hindari, terpaksalah saya terobos. Sakit juga perut saya karena ban motor masuk ke lubang itu. Untung tidak jatuh, karena kecepatan saya sedangnya saja," ujar Dinda lagi.
Dinda berharap, pemerintah segera memperhatikan kondisi ini. Pasalnya, jalur Seitemiang-Sekupang termasuk jalur padat, khususnya di pagi dan sore hari. (cw42)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar