Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 17 Juli 2012

ARUS PETI KEMAS: Rata-Rata Naik 18,52, Sebanyak 3,58 Juta TEUS

JAKARTA--PT Pelabuhan Indonesia II mencatat arus peti kemas di pelabuhan-pelabuhan yang dikelolanya rata-rata naik 18,52% sepanjang Semester I/2012.

Namun, ada tiga pelabuhan yang mencatat penurunan yakni terminal JICT Tanjung Priok, Panjang Lampung, dan Palembang.

 
Direktur Utama PT Pelindo II RJ. Lino mengatakan pada Semester I/2012 arus peti kemas di pelabuhan-pelabuhannya tercatat sebesar 3,58 juta twenty feet equivalent units (TEUs), atau naik 18,52% dibanding posisi Semester I tahun lalu.


“Dari 10 pelabuhan yang kami kelola, hanya dua pelabuhan dan satu terminal yang mencatat penurunan,” ujarnya  dalam acara jumpa pers, Senin (16/7).

Dia menambahkan Pelabuhan Panjang mencatat penurunan 16,9% menjadi 46.452 TEUs pada Semester I/2012, Pelabuhan Palembang berkurang 3,99% menjadi 56.122 TEUs dan JICT Tanjung Priok minus 0,92% menjadi 1,13 juta TEUs.


“Untuk Panjang, sulit menambah alat, sedangkan untuk Palembang berkurang karena pada tahun lalu meningkat signifikan dipicu Sea Games, sedangkan JICT secara total di Tanjung Priok naik,” tuturnya.

Menurut Lino, Pelabuhan Pontianak stabil meski banyak dikeluhkan para operator perkapalan karena masa tunggu kapal (kongesti) untuk bongkar muat yang lama. Hal ini karena lokasinya berada di tengah kota dengan kondisi lahan yang sempit. “Namun kami akan menambah alat bongkar muat untuk meningkatkan produktifitas di pelabuhan ini,” ucapnya.

 Dia menjelaskan pada tahun ini Pelindon II mempersiapkan 51 alat bongkar muat yang terdiri atas 10 mobile crane, 12 rubber tyre crane, dan 4 container crane. “Alat bongkar muat yang baru ini akan dipasang di Tanjung Priok, Bengkulu, panjang, Pontianak dan Teluk Bayur,” ucap Lino.

Kepala Unit Car Terminal Tanjung Priok Pelindo II Bimo Widiyatmoko mengatakan pihaknya menginvestasikan Rp600 miliar untuk pembangunan car terminal hingga akhir 2013.
Ketua Komite Tetap Perpajakan Indonesia Shipowners Association (INSA) Indra Yoeli sebelumnya mengatakan ada beberapa pelabuhan yang kongestinya memakan waktu lama, diantaranya yakni Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Sorong selama 30 hari, Makassar 30 hari, Dumai 20 hari dan Belawan 10 hari.

 “Jadi tidak heran kalau ongkos angkut Jakarta-Belawan mencapai Rp7 juta-Rp8 juta per Teus, sedangkan untuk angkut Jakarta-Singapura mencapai US$120 per Teus (Rp1,18 juta),” kata Indra.

Dia menambahkan biaya logistik Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia, yakni nomor 56 berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Biaya logistik nasional salah satunya dipengaruhi lamanya kongesti untuk bongkar muat di sejumlah pelabuhan yang tentunya akan menambah biaya operasional kapal.

Lino menjelaskan pada pertengahan tahun ini pihaknya berinisiatif untuk membentuk main sea corior atau National Pendulum untuk terciptanya sistem logistik terintegrasi. Koridor ini melibatkan Pelabuhan Tanjung priok, Belawan, Batam, Makassar, dan Sorong.

“Untuk National Pendulum ini akan dibentuk anak usaha dari konsorsium keempat Pelindo, tugasnya akan menjadi operator pelabuhan yang dijadikan National Pendulum, saat ini masih tahap persiapan,” ujarnya. (bas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar