Batam, 21/7 (ANTARA) - Sebagian wilayah kawasan rangkaian Pulau Rempang-Galang di Kota Batam, Kepulauan Riau akan diperuntukan bagi pengembangan wisata bahari.
"Hingga saat ini tim terpadu dari Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Badan Pengusahaan Batam dan Pemerintah Kota Batam masih terus melakukan kajian tentang peruntukan kawasan tersebut. Namun dipastikan sebagian untuk pengembangan wisata bahari di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, peruntukan tersebut sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional meskipin hingga kini hak pengelolaaanya belum dilimpahkan ke daerah.
"Saat ini hak pengelolaanya belum dilimpahkan ke BP Batam, namun RTRW-nya sudah ada," kata Ilham.
Selain digunakan untuk kawasan wisata, kata dia, kemungkinan sebagian juga akan digunakan untuk kawasan industri ringan.
"Rempang-Galang tidak mungkin untuk galangan kapal, walaupun lahan galangan kapal di Kota Batam sudah habis. Tempatnya tidak cocok," kata dia.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Batam, Ardiwinata mengatakan pemerintah kota berencana mengembangkan sebagian perairan kawasan Rempang-Galang sebagai tempat wisata bahari karena memiliki kekayaan ekosistem laut yang beragam.
Ia mengatakan kawasan konservasi terumbu karang dengan luas mencapai 66.867 hektare mencakup perairan Pulau Mubud, Pulau Abang, Pulau Nguan, Pulau Karas dan Pulau Petong yang juga dijadikan objek wisata bawah air.
"Kegiatan tersebut bisa sangat merusak terumbu karang karena mencakup wilayah konservasi. Area tersebut juga tengah gencar-gencarnya dipromosikan sebagai kawasan wisata bahari," kata dia.
Ardiwinata mengatakan, Pemkot Batam tengah membangun berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan wisata bawah air kawasan tersebut.
"Saat ini mulai banyak wisatawan yang mengetahui keindahan perairan sekitar Remapng-Galang. Kami akan mengembangkan sebagai salah satu tempat wisata utama di Batam," kata Ardiwinata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar