Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 19 Juli 2012

Bredero Shaw berencana pindahkan logistik base ke Malaysia



Oleh Suyono Saputro on Jul 6th, 2012  (sumber Bisnis Indonesia)

BATAM (BisnisKepri.com): PT Bredero Shaw Indonesia, PMA asal AS yang bergerak dibidang fabrikasi pipa, terpaksa harus memindahkan 50% pengerjaan pipanya ke kawasan Kuantan, Malaysia karena kekurangan lahan penyimpanan di Kawasan Industri Kabil, Batam.
Pieter Vincent, Direktur Kabil Industrial Estate, mengatakan masalah keterbatasan lahan ini menjadi problem utama mengingat kebutuhan industri penunjang migas untuk penyimpanan logistik semakin tinggi.

“PT Bredero Shaw merupakan salah satu tenant kami yang mendapat proyek pengerjaan pipa untuk perusahaan migas Australia sepanjang 900 kilometer, tapi mereka terpaksa harus mengalihkan penyimpanan pipanya ke Kuantan, Malaysia lebih kurang 50% karena lahan yang terbatas,” ujarnya dalam acara Forum Komunikasi Kementerian Perindustrian Bersama Dunia Usaha dan Instansi Terkait, hari ini.
Dia menyayangkan rencana pemindahan lokasi logistik ini karena berpotensi mengurangi penerimaan negara dan juga lapangan pekerjaan.
Pieter berharap pemerintah bisa memikirkan masalah ini dengan mencarikan solusi melalui penyediaan lahan – lahan yang selama ini tidak terpakai bagi kepentingan industri penunjang migas.
“Untuk lahan di Kawasan Industri Kabil sendiri sudah penuh sehingga sulit bagi perusahaan untuk mengembangkan areal logistiknya. Solusinya, dengan memanfaatkan lahan tidur yang selama ini tidak terpakai,” kata dia.
Sementara itu Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, menyebutkan berdasarkan catatan instansinya saat ini ada sekitar 16.000 hektar lahan tidur di gugusan Pulau Batam, Rempang, dan Galang.
“Namun masalahnya areal lahan di Pulau Rempang dan Galang masih bermasalah dan sedang dilakukan padu serasi di pusat. Kami harapkan paduserasi ini bisa tuntas pada tahun ini,” paparnya.
Dia menyakini bila status lahan di Rempang – Galang bisa tuntas maka semakin banyak lahan tersedia bagi industri.
Menteri Perindustrian Moch. S. Hidayat, berharap rencana pemindahan lokasi logistik pipa PT Bredero ini bisa ditunda karena pemerintah daerah telah berkomitmen untuk menyediakan lahan yang dibutuhkan.
“Sebaiknya jangan pindah dulu, karena lahannya sedang disiapkan,” tutur Menteri.
Batu Ampar
"Sementara itu, Badan Pengusahaan Batam menilai penting percepatan pembangunan dermaga utara terminal Batu Ampar karena diharapkan dapat memacu Investasi.
 " Istono Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, mengatakan sejak 1991 praktis terminal Batu Ampar tidak pernah ada investasi sementara sarananya semakin berkurang dan sekarang dapat dukungan dari DPR," tuturnya pada kesempatan terpisah.
 Beberapa persiapan pembangunan terkait dengan percepatan pembangunan dermaga utara Batu Ampar tersebut juga tengah disiapkan sejak awal tahun ini.
 Termasuk pengadaan tender pembangunan yang sudah dimenangkan oleh PT Wijaya Karya dengan nilai proyek yang mencapai Rp 360 miliar.
 Istono menjelaskan proyek multiyears itu sudah itu sudah disetujui oleh Komisi VI DPR RI Rencananya panjang dermaga baru itu memiliki panjang 640 meter dan lebar 50 meter. Pengembangan ini ditargetkan menambah 600.000 TEUS kapasitas terminal.
 BP Batam berharap dengan pengembangan ini akan memudahkan mencari investor untuk mengembangkan Terminal Batu Ampar. (k17/&59) (suryono.saputro@bisnis.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar