DPRD Kepri Sidak Bandara Hang Nadim
BANDARA (HK) - Sejumlah fasilitas yang berkaitan dengan pelayanan publik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam masih belum dikelola maksimal. Meski pengelola bandara sudah melaporkan ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, namun sejauh ini masih belum mendapat respon positif.
Padahal, sebagai pintu masuk utama ke Pulau Batam, keberadaan Bandara Hang Nadim sangat sentral. Namun, tingginya intensitas lalu-lintas orang di bandara, masih belum diimbangi dengan layanan mumpuni.
Di antara fasilitas yang tidak memadai adalah ruang toilet yang sangat kotor. Selain itu, di beberapa ruang bandara ditemukan pula kebocoran. Kemudian, masalah perparkiran yang semrawut hingga belum tertibnya calon penumpang dan pengunjung terhadap kebersihan. Dan tak kalah penting adalah, masih bebasnya calon tiket berkeliaran di bandara.
Semua itu terungkap saat sejumlah anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke bandara, Rabu (25/7). Mereka yang sidak yakni, Joko Nugroho (Ketua Komisi III) dan lima anggota yaitu Hendriyanto, Darman, Alex Guspaneldi, Abdurahman dan Haripinto.
Kehadiran wakil rakyat itu disambut oleh Kepala Bandara Hang Nadim, Hendro Harijono didampingi Kepala Komersil Bandara, Dendi Gustinandar dan beberapa pejabat bandara lainnya.
Dalam sidak tersebut, wakil rakyat juga mempertanyakan kesiapan bandara dalam mengantisipasi lonjakan penumpang pada bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah.
"Seperti fasilitas-fasilitas bandara misalkan seperti sarana kesehatan bandara khususnya untuk para penyandang cacat dan manula, ibu hamil. Tentang keselamatan dan kemanan penumpang karena biasanya dalam kondisi padat banyak orang yang tidak bertanggungjawab melakukan kejahatan seperti pencurian, itu harus diperhatikan," kata Joko Nugroho.
Menurut Kepala Bandara Hendro Harijono, untuk persiapan fasilitas, seperti kondisi toilet dan kebocoran gedung bandara, sudah disampaikan kepada BP Batam, namun sampai sekarang belum ada tanggapan.
"Hal ini sudah berulang kali kami sampaikan kepada pihak BP Batam, tetapi belum ada respon dan tanggapan sampai saat ini" kata Hendro.
Soal fasilitas kesehatan, saat ini di bandara sudah tersedia dua unit kesehatan. Biasanya, kata dia, seperti tahun-tahun sebelumnya pada H-7 akan ditambah masing-masing satu posko dari unit-unit kesehatan tersebut.
"Untuk penumpang yang menyandang cacat kami sudah sediakan lif khusus. Memang masalah ini masih terbilang masih proses perbaikan dan pelengkapan lagi seperti kursi tunggu bagi penyandang cacat dan manula di ruang cek-in" terang Hendro.
Untuk keamanan bandara, kata Hendro, jelang Lebaran akan ada gabungan pengamanan dari Polisi dan TNI Angkatan Udara dengan 24 jam pengaduan.
Menanggapi keluhan yang belum direspon BP Batam, anggota Komisi III Alex, mengatakan, jika memang BP Batam tidak sanggup mengelola fasilitas bandara, lebih baik diserahkan kepada swasta.
"Bandara ini adalah salah satu pintu utama keluar-masuk orang luar. Citra Kota Batam termasuk Provinsi Kepri akan terlihat dari bandara ini. Jadi bandara ini benar-benar harus dibenahi. Jika memang BP Batam tidak sanggup, serahkan saja ke swasta," katanya. (cw42)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar