Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 30 Juli 2012

Jembatan Babin Telan Rp8 Triliun

TANJUNGPINANG (BP) -  Anggota DPR dari dapil Kepri Harry Azhar Azis mengatakan, ia telah mengusulkan pembangunan jembatan penghubung pulau Batam-Bintan (Babin) ke Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Tapi saya hanya mengusulkan saja dan belum tentu dilaksanakan karena saya bukan seorang presiden,” kata Harry, lewat ponselnya, Minggu (29/7).



Harry mengatakan, meskipun masih di tahap pengusulan tapi pembangunan ini sudah mulai dirancang di tingkat Bappenas. Harry berharap jika ingin pembangunan jembatan ini bisa direalisasikan diperlukan dukungan dari segala pihak baik dari Pemprov Kepri, DPRD Kepri, DPD, DPR maupun segenap masyarakat Kepri.
Harry memperhitungkan, jembatan penghubung ini diperkirakan memiliki panjang 5 kilometer dengan menelan biaya sekitar Rp8 triliun.
Angka itu diperhitungkan itu berdasarkan perhitungan dari  Otorita Batam yang pernah menghitung besaran biaya tersebut pada tahun 2004 yang menelan anggaran Rp4 triliun-Rp5 trilun.
Tapi Harry sangat menyayangkan Pemprov Kepri yang terkesan tidak mau tahu atas pembangunan jembatan itu. Bahkan, ujar Harry, Pemprov belum memperlihatkan dukungan percepatan pembangunan jembatan ini.
“Harusnya mereka harus lebih bersuara karena ini adalah program pemerintah provinsi. Tapi kenyataannya mereka tidak mau tahu dari dulu. Orang boleh melihat siapa yang berjuang untuk mengusulkan pembangunan ini,” katanya.
Padahal menurutnya jika pembangunan jembatan penghubung pulau Batam dengan Pulau Bintan ini bisa terlaksanan maka skala ekonomi akan semakin besar di dua daerah dan bisa mempercepat pertumbuhan investasi di Kepri.
Tentu saja ini juga akan membuat daerah kurang berkembang akan lebih menguntungkan karena pastinya akan ada pelimpahan industri yaitu pengaliran industri dari Batam ke Bintan.
“Saya juga kurang mengerti kenapa sebuah proyek dan gagasan yang bisa menguntungkan masyarakat belum dilaksanakan secara maksimal. Barangkali mereka punya hal lebih utama untuk dioptimalkan lebih dahulu, daripada mengutamakan pembangunan jembatan ini,” kata Harry. (asr) (9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar