BATAM: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menilai penting percepatan
pembangunan dermaga utara Terminal Batu Ampar diharapkan memacu
investasi di Terminal tersebut.
Istono, Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, mengatakan sejak
tahun 1991 praktis Terminal Batu Ampar tidak pernah ada investasi
sementara sarananya semakin berkurang untuk mendukung FTZ di Batam.
"Sejak 1991 tidak pernah ada investasi, sarananya berkurang dan
sekarang dapat dukungan dari DPR," katanya hari ini, Jumat (6/7/2012)
Beberapa persiapan pengembangan terkait percepatan pembangunan dermaga
utara Batu Ampar tersebut juga tengah dipersiapkan sejak awal tahun ini.
Termasuk pengadaan tender pembangunan yang sudah dimenangkan oleh PT
Wijaya Karya dengan nilai proyek yang mencapai Rp360 miliar.
Istono mengatakan proyek multiyears itu sudah disetujui oleh Komisi VI
DPR RI. Rencananya panjang dermaga baru itu memiliki panjang 640 meter
dan lebar
50 meter. Pengembangan ini ditargetkan menambah 600.000 TEUs kapasitas Terminal.
BP Batam berharap dengan pengembangan ini akan memudahkan pihaknya
mencari investor untuk mengembangkan Terminal Batu Ampar kedepannya.
"Kami tetap membutuhkan investor, kami tidak sekali gagal mencari investor," katanya.
Ia menambahkan sebelumnya sudah ada 4-5 investor yang sudah hampir
memasuki tahap kesepakatan untuk mengembangkan Batu Ampar namun akhirnya
mundur.
"Cari investor untuk Batu Ampar susah, tapi kami pasti butuh investasi untuk di sisi selatan Terminal," kata dia. (K17/sut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar