BATAM: Realisasi investasi penanam modal asing (PMA) yang masuk ke
Batam selama Juni mencapai US$1,5 juta dengan jumlah empat proyek.
Ilham Eka Hartawan, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, mengatakan empat proyek tersebut direalisasikan tiga PMA join venture dan satu PMA murni.
"Keempat perusahan tersebut bergerak dibidang alat berat, offshore, dan ekspor impor. Yang berasal dari Malaysia, Inggris, Kroasia, dan Australia," ujarnya Selasa 10 Juli 2012.
Ia menyebutkan tiga negara yang melakukan joint venture yakni Malaysia dengan Indonesia yang bergerak dibidang konsultas bisnis dan manageman. Lalu Kroasia dengan Australia bergerak dibidang konsultan manajemen pengeboran minyak dan gas.
Singapura dengan Indonesia bergerak di bidang alat-alat berat. Sementara satu-satunya PMA murni berasal dari Inggris yang bergerak dibidang ekspor dan impor.
Menurut Ilham, PMA asal Inggris ini mengajukan aplikasi investasi sejak 2009 dan baru merealisasikan investasinya pada tahun ini.
"Aplikasi mereka masuk 2009 lalu," sambungnya.
BP Batam memperkirakan dari empat proyek tersebut mampu menyerap jumlah tenaga kerja hanya sebanyak 59 tenaga kerja lokal dan sembilan tenaga kerja asing.
Dan untuk Aplikasi terdapat delapan perusahan dengan nilai mencapai U$8,4 juta.
Sementara itu BP Batam mencatat jumlah aplikasi investasi yang masuk pada bulan Juni mencapai U$8,4 juta dengan delapan perusahaan yang bergerak dibidang perbaikan kapal, ekspor impor, dan industri.
Asal negara PMA-nya adalah Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Ukraina. Untuk Singapura bergerak di bidang logam, kapal, dan kompeksi pakaian jadi. Lalu Malaysia, Korea Selatan dan Ukraina bergerak dibidang ekspor impor barang. (K17/faa)
Ilham Eka Hartawan, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, mengatakan empat proyek tersebut direalisasikan tiga PMA join venture dan satu PMA murni.
"Keempat perusahan tersebut bergerak dibidang alat berat, offshore, dan ekspor impor. Yang berasal dari Malaysia, Inggris, Kroasia, dan Australia," ujarnya Selasa 10 Juli 2012.
Ia menyebutkan tiga negara yang melakukan joint venture yakni Malaysia dengan Indonesia yang bergerak dibidang konsultas bisnis dan manageman. Lalu Kroasia dengan Australia bergerak dibidang konsultan manajemen pengeboran minyak dan gas.
Singapura dengan Indonesia bergerak di bidang alat-alat berat. Sementara satu-satunya PMA murni berasal dari Inggris yang bergerak dibidang ekspor dan impor.
Menurut Ilham, PMA asal Inggris ini mengajukan aplikasi investasi sejak 2009 dan baru merealisasikan investasinya pada tahun ini.
"Aplikasi mereka masuk 2009 lalu," sambungnya.
BP Batam memperkirakan dari empat proyek tersebut mampu menyerap jumlah tenaga kerja hanya sebanyak 59 tenaga kerja lokal dan sembilan tenaga kerja asing.
Dan untuk Aplikasi terdapat delapan perusahan dengan nilai mencapai U$8,4 juta.
Sementara itu BP Batam mencatat jumlah aplikasi investasi yang masuk pada bulan Juni mencapai U$8,4 juta dengan delapan perusahaan yang bergerak dibidang perbaikan kapal, ekspor impor, dan industri.
Asal negara PMA-nya adalah Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Ukraina. Untuk Singapura bergerak di bidang logam, kapal, dan kompeksi pakaian jadi. Lalu Malaysia, Korea Selatan dan Ukraina bergerak dibidang ekspor impor barang. (K17/faa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar