Info Barelang
Kamis, 12 Juli 2012
Limbah TPA Punggur Beracun
Wakil Wali Kota Batam, Rudi mengaku pihaknya sudah menurunkan tim untuk meneliti penyebab ikan-ikan itu mati .
Menurut Rudi, Selasa (10/7), ikan-ikan yang banyak mati, diduga akibat limbah, yang dihasilkan oleh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Telaga Punggur.
“Kita sudah minta Dinas Kebersihan dan Pertamanan berserta (DPK) Bapedalda Batam, kesana untuk memeriksa kondisi di sana. Kita ingin tahu penyebab ikan mati dan segera diatasi,” kata Rudi.
Sementara Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Batam, Dendi Purnomo mengaku masih mempelajari ikan mati di Teluklengung. “Saat ini kita sedang ambil sampel ikan di sekitar laut Teluklengung,” kata Dendi.
Disisi lain Dendi mengaku, hasil monitoring dalam dua bulan terakhir, ada indikasi limbah melebihi ambang batas atau beracun. Namun, penelitian sementara diakui, bukan akibat logam berat. Selain itu, berdasarkan studi literatur, logam berat tidak menyebabkan kematian ikan secara tiba-tiba di laut.
“Dua bulan terakhir memang ada indikasi, kualitas air laut melebihi ambang. Khususnya amonia, nitrat dan klorida,” katanya.
Dendi dugaan sementara ini, ikan-ikan di laut itu mati karena limbah TPA Punggur. “Ini lebih disebabkan belum maksimalnya pengelolaan air limbah TPA Punggur. Namun ini masih diselediki tim Bapedal,” imbuhnya.
Sebelumnya, perairan Sungai Indras Kampung Teluklengung Nongsa diduga tercemar limbah beracun sehingga berdampak pada menurunnya hasil tangkapan nelayan. Lebih parah lagi, banyak ikan yang ditemukan mati disekitar laut dekat sungai itu.
Dua hari lalu, ikan-ikan itu diakui warga tampak mengambang dan mati di sepanjang pinggiran pantai hingga ke Sungai Indras.
Ikan-ikan mati itu akhirnya dibakar di darat, agar tidak menimbulkan bau busuk. Ikan mati akan lebih banyak mati saat saat hujan turun. (MARTUA )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar