BATAM (HK) -- Keberadaan dua jembatan penyeberangan di Mukakuning dan Tembesi, dikhawatirkan akan menelan korban jiwa. Pasalnya, meski belum rampung pengerjaannya, kedua jembatan yang menghabiskan anggaran Rp2,6 miliar tersebut sudah dimanfaatkan masyarakat.
Sebagaimana diketahui, proyek pembangunan jembatan penyeberangan dibawah tanggungjawab Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepri, tidak berhasil dirampungkan pada tahun anggaran 2011 lalu. Sementara pagar pembatas jalan di kedua jembatan penyeberangan tersebut sudah rampung dibangun, sehingga meski belum selesai masyarakat yang ingin menyeberang terpaksa menggunakan jembatan yang ada.
"Memang belum rampung mas, tapi mau gimana lagi, gak ada jalan lain karena pembatas jalan sudah dipagar," ungkap Sunardi, saat ditemui sedang menyeberang di Jembatan penyeberangan depan Plaza Batamindo, Kamis (12/7).
Pantauan Haluan Kepri di lokasi, meski jembatan sudah bisa digunakan seadanya, namun kedua sektor yakni tangga naik dan turun kondisinya masih belum memadai. Meskipun pagar yang terbuat dari teralis sudah ada, namun belum berdiri kokoh. Sehingga sangat membahayakan pengguna jembatan bisa terjatuh.
"Bagi orang dewasa tentu tidak terlalu berbahaya, tapi bagaimana dengan anak-anak sekolah yang setiap saat menggunakan jembatan penyeberangan ini," kata Sunardi.
Padahal menurutnya, keberadaan dua jembatan penyeberangan tersebut sangat vital, karena memang kondisi jalan di dua jembatan tersebut sangat padat dan sering terjadi kecelakaan lalu-lintas. Sehingga ia memandang langkah pemerintah membangun jembatan penyeberangan sudah dianggap tepat.
"Kita sangat menyangkan kenapa terbengkalai, inikan mubajir," tambahnya.
Informasi yang dihimpun, kedua jembatan tersebut akan kembali dikerjakan melalui Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kepri tahun 2012. Namun hingga kini belum diperoleh informasi apakah rencana anggaran sudah diusulkan oleh Dishub kepada DPRD Kepri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar