Batam memiliki beberapa kawasan Industri yang terdiri ratusan
industri yang menggunakan energi gas untuk menunjang produksi Industri.
Meski demikian Dirjen Migas dengant egas mengatakan Industri di Batam tidak akan mendapatkan subsidi Gas dari pemerintah karenasulitnya memproduksi gas.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan ESDM kota Batam Ahmad Hijazi meminta kepadapemerintah melalu Dirjen Migas supaya industri di Batam mendapatkan subsidi gas daripemerintah.
“Hampir semua kegiatan industri di Batam ini membutuhkan gas sebagai energi untuk mendukungkegiatan industri termasuk PLN Batam yang menggunakan gas sebagai base loadnya PLN Batam,”kataHijazi.
Saat ini harga gas ke Industri di Batam menurut Hijazi senilai U$ 6,5 per BBTUD, di manakebutuhan gas Batam perharinya mencapai 60 bbtud, 40 bbtud digunakan oleh PLN Batam.
Hijazi juga mengkritisi seringnya terjadi kekurangan pasokan gas ke Batam terlebih saatterjadinya perawatan pipa di Grisik, Jambi.
Ia berharap pemerintah melalui Dirjen Migas untukmemberikan perhatian dalam masalah ini.
Selain itu pembangunan pipa gas dari Natuna ke Batam juga diharapkan mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga Batam bisa lebih mudah mendapatkan pasokan gas yang memadai.
Menanggapi hal ini Dirjen Migas Evita Sari Legowo mengatakan subsidi gas ke industri di Batambelum bisa diwwujudkan mengingat sumber daya gas yang susah untuk diproduksi. Menjaga stok gasitu merupakan sebuah kewajiban sehingga bisa merata di seluruh Indonesia.
“Insentif gas atau subsidi gas ke Industri di Batam masih akan tetap pada ketentuansebelumnya. Memproduksi gas itu tidak sama dengan memproduksi sepatu yang bahannya bisadiambil dari berbagai bahan seperti kulit buaya dan sejenisnya,”kata Evita Sari.
Meski demikian Evita sari mengatakan akan mengusahakan kontinuitas pasokan gas ke Batamsehingga tidak mengganggu kegiatan industri di Batam.
“Yang paling penting kesinambungan pasokan gas tersebut,”katanya.
Ari Gudadi, tim ekonomi provinsi kepulauan riau juga meminta pasokan gas ke Batam dan Kepri untuk diperhatikan mengingat Kepri merupakan salah satu penghasil gas besar di Indonesia.(cr15)
(39)
Meski demikian Dirjen Migas dengant egas mengatakan Industri di Batam tidak akan mendapatkan subsidi Gas dari pemerintah karenasulitnya memproduksi gas.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan ESDM kota Batam Ahmad Hijazi meminta kepadapemerintah melalu Dirjen Migas supaya industri di Batam mendapatkan subsidi gas daripemerintah.
“Hampir semua kegiatan industri di Batam ini membutuhkan gas sebagai energi untuk mendukungkegiatan industri termasuk PLN Batam yang menggunakan gas sebagai base loadnya PLN Batam,”kataHijazi.
Saat ini harga gas ke Industri di Batam menurut Hijazi senilai U$ 6,5 per BBTUD, di manakebutuhan gas Batam perharinya mencapai 60 bbtud, 40 bbtud digunakan oleh PLN Batam.
Hijazi juga mengkritisi seringnya terjadi kekurangan pasokan gas ke Batam terlebih saatterjadinya perawatan pipa di Grisik, Jambi.
Ia berharap pemerintah melalui Dirjen Migas untukmemberikan perhatian dalam masalah ini.
Selain itu pembangunan pipa gas dari Natuna ke Batam juga diharapkan mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga Batam bisa lebih mudah mendapatkan pasokan gas yang memadai.
Menanggapi hal ini Dirjen Migas Evita Sari Legowo mengatakan subsidi gas ke industri di Batambelum bisa diwwujudkan mengingat sumber daya gas yang susah untuk diproduksi. Menjaga stok gasitu merupakan sebuah kewajiban sehingga bisa merata di seluruh Indonesia.
“Insentif gas atau subsidi gas ke Industri di Batam masih akan tetap pada ketentuansebelumnya. Memproduksi gas itu tidak sama dengan memproduksi sepatu yang bahannya bisadiambil dari berbagai bahan seperti kulit buaya dan sejenisnya,”kata Evita Sari.
Meski demikian Evita sari mengatakan akan mengusahakan kontinuitas pasokan gas ke Batamsehingga tidak mengganggu kegiatan industri di Batam.
“Yang paling penting kesinambungan pasokan gas tersebut,”katanya.
Ari Gudadi, tim ekonomi provinsi kepulauan riau juga meminta pasokan gas ke Batam dan Kepri untuk diperhatikan mengingat Kepri merupakan salah satu penghasil gas besar di Indonesia.(cr15)
(39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar