Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 09 Juli 2012

Bus Damri Bandara Terus Merugi

Jadwal keberangkatan bus Damri Bandara setiap hari selalu tepat waktu dan pengoperasiaanya pun tidak pernah terganggu.
Meski demikian, bus tersebut tidak pernah mendapatklan  untung. Biaya operasional selalu lebih besar dari pendapatan mengingat penumpangnya yang kian sepi.
Setiap pagi, bus damri bandara sudah terparkir di pelataran parkir di sebelah kiri ruang kedatangan bandara Hang Nadim.

Pintu bus berwarna biru itu akan langsung terbuka siap menanti kehadiran para penumpang tujuan Jodoh, Batuaji dan daerah lainnya.
Tetapi dari pantuan Batam Pos, Sabtu (7/7) sekitar setengah jam lamanya baru ada tiga penumpang yang masuk ke dalam bus, padahal jadwal keberangkatan harus tetap jalan dan tidak bisa di undur.
Rey, penumpang yang sudah  membeli tiket tujuan Jodoh  heran karena melihat tidak ada penumpang di dalam bus.
“Mana penumpang lainnya pak, kok tak ada orang,”ujarnya.
Ia pun menghempaskan badannya dan duduk di baris ke tiga kursi bus tersebut. Ia sesekali melihat ke arah kedatangan bandara.
Marulam S, kepala operasional bus Damri mengatakan dari hari ke hari bus Damri Bandara terus merugi karena penumpangnya tidak kunjung meningkat.
Bahkan untuk satu keberangkatan terkadang hanya satu orang yang diantar ke tujuan masing-masing.
“Kondisinya masih sama seperti sebelumnya, bahkan terkadang mau merugi. Sering hanya tiga orang penumpang, tetapi kami harus jalan seperti biasanya. Karena memang jadwalnya sudah ditentukan, jadi tak boleh diundur,”katanya.
Dengan minimnya penumpang yang menggunakan jasa pengangkutan Damri ini dipastikan bahwa perusahaan merugi.
Selain untuk biaya operasional ada juga biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan seperti uang parkir, dan biaya perawatan kendaraan.
Marulam  mengaku setiap trip jumlah penumpang yang menggunakan jasa Damri maksimal 15 penumpang atau sekitar 50% persen dari jumlah kursi. Itu pun hanya bus Damri untuk trayek Bandara-Batuaji.
“Kalau Bandara-Jodoh tidak akan sampai 10 orang. Ini saja penumpangnya hanya tiga orang. Kalau ke Batuaji memang bisa mencapai 15 penumpang,”katanya.
Setiap hari ada lima bus Damri yang beroperasi dari dan ke Bandara Hang Nadim. Dua untuk Trayek Bandara-Batuaji dan dua lagi untuk trayek Bandara-Jodoh.
Sementara satu bus lagi adalah cadangan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada masalah atau kerusakan terhadap bus lain yag sedang beroperasi.
Damri tujuan Batuaji sudah beroperasi sejak pukul 08.00WIB sementara untuk tujuan Jodoh mulai beroperasi pukul 08.30WIB.
Setiap harinya satu bus akan melayani trayek sebanyak lima trip, dengan harga tiket sekali jalan Rp 15ribu. Jumlah pendapan Damri ini tidak sebanding dengan penghasilannya.
Untuk satu trip, biaya yang dihabiskan untuk membeli bahan bakar bus minimal Rp50 ribu.
Marulam menambahkan pendapatan dari Damri Bandara sangat minim dan bisa dikatakan nombok. Tetapi keberadaa bus tersebut mampu terus berjalan karena merupakan amanat dari pemerintah untuk tetap melayani masyarakat.
“Pasti rugilah untuk mengoperasikan ini (Damri,red). Bayangkan saja penumpangnya sedikit tetapi kami harus tetap menanggulangi minyak dan perbaikannya. Kalau untuk tujuan Jodoh memang sangat minim, tetapi berapa pun jumlah penumpangnya tetap akan diantar dengan jam yang sudah ditentukan,tetapi untuk tujuan Batuaji sudah semakin berkembang,”katanya.
M.Situmorang mengatakan minimnya penumpang dengan menggunakan bus Damri ini dikarenakan masih banyaknya warga yang masih mengandalkan jemputan dari pihak keluarga. Selain itu ia mengaku bahwa masih ada sebagian yang belum tahu tentang keberadaan bus Damri tersebut. Loket bus tersebut juga diakui tidak mendukung karena berada di pojok dan tidak memiliki konter permanen di Bandara. Hanya sebuah meja untuk tempat penjualan tiket. (cr15) (66)

1 komentar:

  1. apakah bus damri masih beroperasi pada hari ini di bandara h.nadim?

    BalasHapus