Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 05 Juni 2012

Pemerintah Bahas Pembatasan Mobil

BATAM CENTRE (HK) -- Pembatasan pemasukan mobil ke Pulau Batam akan dibahas ulang oleh Pemko Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam serta Kantor Bea dan Cukai (BC) Batam. Pembatasan tersebut sebagai salah upaya untuk mempertahankan daya dukung jalan, mengantisipasi kemacetan dan penghematan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).
"Pembatasan pemasukan mobil ke Batam akan kita lakukan bersama pihak-pihak terkait. Kemungkinan Kamis (7/6) nanti, kita akan mengundang Bea Cukai dan BP Batam," kata Walikota Batam, Ahmad Dahlan kepada wartawan, Senin (4/6) di Batam Centre.

Dahlan berharap, melalui pertemuan tersebut, ada semangat bersama dalam mengantisipasi semakin meningkatnya jumlah mobil di Kota Batam. Sehingga hanya mobil-mobil tertentu saja yang bisa masuk ke Batam.

"Mobil yang masuk ke Batam harus brand new (model baru)," ujarnya.

Peran kedua institusi (BP Batam dan BC Batam), menurut Dahlan, sangat diperlukan mengingat keduanya merupakan institusi yang memiliki otoritas dalam kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang di kawasan free trade zone (FTZ) Batam. Keduanya, kata dia, akan mempresentasikan pendapat dan gagasannya dalam membatasi masuknya mobil ke Batam.

Importir Diintimidasi

Sementara itu, pembatasan mobil masuk di Batam, justru membuka peluang bagi oknum di BP Batam untuk bertindak nakal. Sejumlah pemasok mobil mengaku diintimidasi, ketika melapor ke BP Batam untuk memasukkan mobil ke daerah ini.

Adanya intimidasi yang dilakukan oknum BP Batam itu diadukan oleh para pemasok mobil ke komisi II DPRD Kota Batam.

"Ada importir mobil datang dan mengadu ke komisi II. Dan teman-teman anggota komisi II melaporkan ke saya, bahwa mereka mendapat intimidasi dari BP Batam," kata Ketua Komisi II DPRD Kota Batam, Yudi Kurnain kepada wartawan di gedung DPRD, Senin (4/6).

Namun, Yudi mengaku tidak mengetahui, siapa-siapa saja importir mobil yang datang mengadu  ke komisi II beberapa waktu lalu. Intimidasi yang dilakukan oknum BP Batam itu, lanjut Yudi, terjadi di saat para importir mobil memasukkan mobil dan harus melaporkannya ke BP Batam. Saat itu, ada oknum BP Batam menekan pembayaran yang tinggi. Sementara importir mobil yang diduga punya bekingan di BP Batam, diperlakukan seperti anak emas.

"Kita dukung, kalau ada pembatasan mobil masuk. Karena alasan fasilitas jalan dan sebagainya. Tapi kalau ada yang dianakemaskan, dan ada yang dianaktirikan, itu tidak bagus. Ini yang kita minta jangan sampai terjadi. Jujur, komisi II tidak ada kepentingan apa-apa. Karena ini pengaduan yang diterima oleh teman-teman komisi II," imbuh Yudi.

Kendati demikian, Yudi juga tidak mau membenarkan seratus persen pengaduan dari pihak importir mobil tersebut.

"Itu kata mereka (importir). Kita juga tidak mau gegabah. Tentu kita di komisi II juga akan cross cek ke pihak yang berwenang yakni BP Batam. Katakanlah, laporan importir itu benar, maka komisi II akan menindaklanjutinya," tandas Yudi. (wan/lim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar