(sumber Batam Pos) 5 Oktober 2011
Tahun ini delapan rumah susun (rusun) mulai dibangun di kawasan Tanjunguncang. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Tata Kota (Distako) Batam Gintoyono saat menjenguk staf Dispenda Kepri, Dian, yang ditahan akibat menganiaya istrinya di Mapolresta Barelang, Selasa (4/10).
”Sebanyak delapan rusun tersebut, dana pembangunannya dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Empat rusun dipegang Kementerian PU, empat lagi dipegang Kemenpera,” ujarnya.
Kenapa kedelapan rusun tersebut pembangunannya semuanya berada di Tanjunguncang? Sebab, kata Gintoyono, di Batam saat ini lahan yang masih tersedia untuk membangun rusun hanya ada di Tanjunguncang.
”Inginnya kita sih berada di kawasan seperti Batam Kota. Tapi kan tak mungkin. Lahan siapa yang akan dijadikan rusun. Kalau memang ada lahan pasti pembangunan rusun tersebut bisa tersebar dimana-mana,” katanya.
Namun, Gintoyono tak bisa memastikan tahun ini delapan rusun tersebut sudah siap untuk dihuni. ”Yang tahu bukan saya lah, itu kan urusan antara Kemenpera, Kementerian PU serta pemenang tender yang membangun,” terangnya.
Bila rusun ini nanti siap dihuni, bisa menampung sedikitnya 20 ribu orang pekerja. Hal tersebut sangat membantu meringankan beban pekerja yang belum memiliki tempat tinggal.
”Bisa juga membantu mengurangi dampak kemacetan lalu lintas. Misalnya pekerja perusahaan di Tanjunguncang tapi tinggalnya di Batam Kota kan bisa menyewa di rusun, nantinya untuk menghemat waktu,” jelasnya. (gas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar