Batam
Dalam siaran persnya, BKPM Pusat menyebutkan ada dua kategori penghargaan. Yakni kategori Provinsi Terbaik Bidang Penanaman Modal (Regional Champions) Tahun 2011 dan kategori kabupaten/kota sebagai penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Bidang Penanaman Modal Terbaik Tahun 2011.
Dalam kategori kedua itu, Batam bahkan tidak masuk dalam nominasi. Padahal pihak panitia menyeleksi 265 penyelenggara PTSP di Bidang penanaman modal se-Indonesia. Terdiri 229 PTSP kabupaten dan 36 PTSP kota. Batam kalah
Menanggapi hal ini, Kepala BKPM Kota Batam Pirma Marpaung mengatakan PTSP Kota Batam tergolong masih baru. Di mana usia PTSP Kota Batam belum genap satu tahun. Sehingga wajar jika masih banyak kekurangan, baik dari segi sarana, SDM dan pelayanan.
“Kita memang masih perlu banyak berbenah. Karena PTSP Batam masih sangat baru,” kata Pirma, tadi malam.
Sebaliknya, Direktur PTSP Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengaku heran karena Batam tidak masuk nominasi dalam Investment Award BKPM 2011 kategori penyelenggara PTSP terbaik 2011. Padahal, Joko mengklaim PTSP BP Batam termasuk PTSP yang paling siap di Indonesia.
“Dari segi pelayanan, sarana dan SDM kami yang paling siap. Di BP Batam, ngurus izin usaha PMA bisa selesai dalam hitungan hari,” kata Joko, kemarin.
Joko justru mempertanyakan, apa saja kriteria penilaian dari panitia penyelenggara Investment Award 2011 ini. Bisa jadi, kata dia, penghargaan ini memang menyasar PTSP di kabupaten/kota yang masih baru guna memberikan motivasi belaka.
“PTSP DKI Jakarta juga bagus, tapi tidak dapat masuk nominasi juga kan,” ujar Joko.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KAdian) Kota Batam, Nada Faza Soraya, menilai PTSP Kota Batam memang belum berjalan maksimal. Kata dia, masih banyak kewenangan perizinan pusat yang belum sepenuhnya dilimpahkan ke Batam. Padahal Batam menyandang status sebagai salah satu kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas.
Selain itu, lanjut Nada, rumitnya birokrasi di Batam masih sering menjadi kendala tersendiri bagi kalangan pengusaha. Hal ini diduga karena adanya dualisme kepemimpinan di Batam, yakni antara Pemko Batam dan BP Batam.
“Perlu ada sinkronisasi dan koordinasi yang lebih baik lagi. Sehingga tidak terjadi keruwetan birokrasi di Batam,” kata Nada.
Seperti dirilis BKPM Pusat, Panitia Investment Award 2011 memilih 10 nominasi untuk kategori kota penyelenggara PTSP di Bidang Penanaman Modal. Yakni Kota Bekasi-Jawa Barat, Blitar-Jawa Timur, Bontang-Kalimantan Timur, Depok-Jawa Barat, Dumai-Riau, Pare -Pare-Sulawesi Selatan, Pasuruan-Jawa Timur, Sabang-Aceh, Surakarta-Jawa Tengah, dan Singkawang-Kalimantan Barat.
Dalam kategori ini Kota Pare-Pare berhasil menjadi yang terbaik. Disusul Kota Dumai pada urutan kedua dan Kota Surakarta di peringkat ketiga. Selain Batam, Provinsi Kepri juga tidak masuk nominasi dalam kategori Provinsi Terbaik Bidang Penanaman Modal (Regional Champions) dari 26 provinsi yang dinilai oleh BKPM. (suparman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar