Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 26 Oktober 2011

BP Batam, 40 Tahun Mengabdi

(sumber Batam pos) 26 Oktober 2011
Saat ini kita merasa bersyukur tinggal di Batam. Hujan masih mengguyur Batam sementara kawasan lain di tanah air begitu merindukan hujan. Air hujan menjadi satu-satunya harapan warga Batam untuk bisa hidup. Dengan air hujan itulah semua kebutuhan air di Batam dipenuhi. Kita tak bisa hidup tanpa air. Industri pun beraktivitas membutuhkan air. Bahkan ada industri yang membutuhkan air jauh lebih jernih dari air minum.


Mengelola air di Batam tidaklah mudah, tidak ada sungai yang bisa menampung dan menyimpan air hujan. Rekayasa (engineering)  pun dilakukan demi bisa memenuhi kebutuhan air. Otorita Batam sebagai lembaga yang ditunjuk mengembangkan Pulau Batam berkarya dengan membangun waduk atau dam yang berfungsi untuk menampung air hujan kemudian diolah lalu dikonsumsi publik Batam.
Demikianlah rekayasa itu hingga hari ini masih bisa kita nikmati. Kebutuhan infrastruktur lain seperti listrik, jalan, pelabuhan, bandara dan masih banyak lagi disiapkan jauh-jauh hari demi meraih angan yang diimpikan. Bahkan jembatan megah yang menghubungkan Batam ke Pulau Galang pun telah ada. Kini bisa kita lihat aktivitas di pulau-pulau yang terhubung dengan jembatan itu.
Menurut Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, Ir Istono, kesemua itu ialah infrastruktur dasar, pondasi dari pembangunan Batam. Ketika pondasi telah kuat maka fase selanjutnya ialah mengisi pembangunan dengan menarik investasi sebanyak mungkin.
Hari ini  Otorita Batam yang berganti nama menjadi Badan Pengusahaan (BP) Batam, genap telah empat puluh tahun membangun Batam. Bukan usia yang diberingati tetapi bhakti untuk negeri. Maka disebutlah peringatan ini sebagai Hari Bhakti BP Batam.
Batam dikondisikan untuk menjadi sebuah kawasan investasi. Berbagai industri manufaktur diundang kemari untuk berusaha di sini. Hasilnya, menggembirakan. Batam menggeliat, hidup dan berkembang. Bisnis ikutan industri tumbuh di mana-mana. Ada hotel, resort, lapangan golf, restoran, sekolah, perumahan dan masih banyak lagi sebagai infrastruktur pendukung industri. Tanpa infrastruktur pendukung itu niscaya investor pun ogah untuk datang kemari.
Bhakti BP Batam tidak berhenti. Pertumbuhan investasi membawa konsekuensi. Penduduk bertambah, kebutuhan air meningkat, lebar dan panjang jalan harus ditambah, pelabuhan harus dilebarkan dan seterusnya.
Demi memenuhi kebutuhan air warga Batam, Istono menambahkan BP Batam pun telah membangun sebuah waduk baru di tembesi yang kini telah memasuki tahap akhir pemanfaatan.
Di Batam, lanjut Istono, yang paling vital adalah air. Waduk kalau tak dibangun, ya, tak keluar airnya.  Waduk dikelola oleh pemeritah tapi dengan sentuhan investasi.
Istono cukup prihatin dengan ketersediaan air karena pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. “Saya orang yang lama diperencanaan jadi sangat khawatir soal air ini, gimana kita menjaga ketersediaan air,” ujarnya.
Untuk memperlancar arus barang, seperti diberitakan harian ini kemarin, BP Batam telah siap mengembangkan pelabuhan Batuampar dengan modal sendiri. Untuk jalan BP Batam juga telah menyiapkan rancangan pembangunan jalan tol agar arus barang dari kawasan industri ke pelabuhan bisa lancar.
Pembangunan jalan tol ini menurut Istono, bukan hal yang mudah. Pemerintah akan mengundang pasrtisipasi swatsa untuk membangun dan mengelolanya. Sampai saat ini rencana proyek jalan tol tersebut sudah masuk dalam program nasional di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Badan Pengelola Jalan Tol. (prs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar