Senin, 31 October 2011 ( sumber Haluan Kepri)
BATAM CENTRE- Badan Pengusahaan (BP) Batam akan mengambil alih semua lahan tidur yang ada di Batam. Saat ini, BP Batam sedang mendata jumlah lahan tanpa bangunan pisik tersebut.
"Kita sedang identifikasi dan evaluasi. Akan ada kebijakan BP Batam untuk menarik kembali lahan yang sudah dialokasikan ke pengusaha tapi tidak dibangun," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Hubungan Masyarakat Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho, beberapa waktu lalu.
Berapa jumlah lahan yang sudah dialokasikan dan kini masih terbengkalai itu, Djoko belum mengetahui jumlah persisnya. Termasuk di mana saja lokasi lahan tidur tersebut.
Dari identifikasi dan evaluasi sementara, Djoko menyebutkan kalau lahan tidur yang ada di Batam, pemiliknya ada yang merupakan pengusaha lokal dan pengusaha asing yang bermitra dengan pengusaha lokal.
"Kalau di kawasan Batam Centre, peruntukan lahannya untuk usaha jasa," ungkapnya.
Masih hasil identifikasi sementara, kata Djoko, ternyata lahan tersebut masih dibiarkan kosong dikarenakan beberapa alasan. Pertama, ada pemilik lahan yang mengaku tidak berminat lagi mengembangkan usaha di bidang jasa. Kedua, pemilik lahan beralasan sudah bangkrut, sehingga tidak punya modal lagi untuk membangun.
"Bahkan ada lahan yang sudah disita pihak bank," imbuhnya.
Djoko menambahkan, jika rencana pengambilalihan lahan tidur sudah terlaksana, maka BP Batam akan melakukan lelang atau mencari calon investor yang baru. Kebijakan itu diambil, agar lahan-lahan yang masih kosong tersebut bisa dimanfaatkan.
"Ke depan, BP Batam akan benar-benar selektif memberikan lahan kepada calon investor," tutur Djoko.
Informasi yang diperoleh koran ini, pemilik lahan-lahan tidur yang ada di Batam, kebanyakan adalah pengusaha-pengusaha besar. BP Batam dikabarkan tidak berani mengambil alih lahan tersebut, meski saat ini ada calon investor baru yang berminat atas lahan tersebut.
Bahkan, Ketua Kadin Batam Nada Faza Soraya, pernah menyebut bahwa pemilik lahan-lahan yang ada di Batam adalah pengusaha-pengusaha besar. "Lahan di Batam ini banyak dimiliki oleh 'orang-orang besar'," kata Nada beberapa waktu lalu. Nicolaus Ngao, Liputan Batam
"Kita sedang identifikasi dan evaluasi. Akan ada kebijakan BP Batam untuk menarik kembali lahan yang sudah dialokasikan ke pengusaha tapi tidak dibangun," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Hubungan Masyarakat Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho, beberapa waktu lalu.
Berapa jumlah lahan yang sudah dialokasikan dan kini masih terbengkalai itu, Djoko belum mengetahui jumlah persisnya. Termasuk di mana saja lokasi lahan tidur tersebut.
Dari identifikasi dan evaluasi sementara, Djoko menyebutkan kalau lahan tidur yang ada di Batam, pemiliknya ada yang merupakan pengusaha lokal dan pengusaha asing yang bermitra dengan pengusaha lokal.
"Kalau di kawasan Batam Centre, peruntukan lahannya untuk usaha jasa," ungkapnya.
Masih hasil identifikasi sementara, kata Djoko, ternyata lahan tersebut masih dibiarkan kosong dikarenakan beberapa alasan. Pertama, ada pemilik lahan yang mengaku tidak berminat lagi mengembangkan usaha di bidang jasa. Kedua, pemilik lahan beralasan sudah bangkrut, sehingga tidak punya modal lagi untuk membangun.
"Bahkan ada lahan yang sudah disita pihak bank," imbuhnya.
Djoko menambahkan, jika rencana pengambilalihan lahan tidur sudah terlaksana, maka BP Batam akan melakukan lelang atau mencari calon investor yang baru. Kebijakan itu diambil, agar lahan-lahan yang masih kosong tersebut bisa dimanfaatkan.
"Ke depan, BP Batam akan benar-benar selektif memberikan lahan kepada calon investor," tutur Djoko.
Informasi yang diperoleh koran ini, pemilik lahan-lahan tidur yang ada di Batam, kebanyakan adalah pengusaha-pengusaha besar. BP Batam dikabarkan tidak berani mengambil alih lahan tersebut, meski saat ini ada calon investor baru yang berminat atas lahan tersebut.
Bahkan, Ketua Kadin Batam Nada Faza Soraya, pernah menyebut bahwa pemilik lahan-lahan yang ada di Batam adalah pengusaha-pengusaha besar. "Lahan di Batam ini banyak dimiliki oleh 'orang-orang besar'," kata Nada beberapa waktu lalu. Nicolaus Ngao, Liputan Batam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar