Sabtu, 15 October 2011 (sumber Haluan Kepri)
BATAM- Duta besar (Dubes) Jepang untuk Singapura Yoichi Suzuki bersama rombongan mengunjungi Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Jumat (14/10). Mereka menanyakan tentang informasi kemudahan berinvestasi di Batam.
"Iskandarsyah Johor sedang gencar menawarkan kemudahan berinvestasi, bagaimana dengan Batam. Banyak dari pengusaha dari Jepang yang menanyakan hal ini kepada kami," ujar Suzuki.
Selain bertanya tentang kemudahan berinvestasi, Suzuki juga menanyakan tentang ketersediaan energi dan listrik sebagai salah satu infrastruktur pendukung dalam berinvestasi di Batam.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan Batam selain strategis, juga memiliki banyak kelebihan, infrastruktur yang lengkap dan akan terus ditingkatkan, sarana transportasi, komunikasi yang sudah sangat bagus, serta incentive tax yang diberikan oleh pemerintah terhadap investor.
"Untuk energy cost, biasanya berkaitan dengan tawar menawar antara investor dengan PLN selaku penyedia energy di Batam. Hal ini juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah," ujar Mustofa.
Mustofa juga menerangkan investor paling banyak di Batam adalah Singapura, dan Jepang menduduki posisi kedua.
Data dari Humas BP Batam menyebutkan total perusahaan Jepang bersama rekanan di Batam 67 perusahaan dengan nilai investasi US$500 juta tersebar di 26 kawasan industri di Batam. Sedangkan perusahaan Jepang tanpa rekanan sebanyak 15 perusahaan dengan nilai investasi US$128 juta.
Di tahun 2011 ini saja, investor Jepang yang berinvestasi di Batam sudah 4 perusahaan dengan nilai investasi US$ 17,8 juta. Yaitu perusahaan elektronik, logam, mainan dan plastik. Sementara di tahun 2010 tercatat 2 investor dari Jepang yang berinvestasi di Batam.
Dalam kesempatan itu, Suzuki juga menanyakan kelebihan berinvestasi di Batam dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Mustafa menjelaskan, investasi di Batam didominasi untuk tujuan ekspor. Sementara untuk pangsa pasar lansung lebih tepat di daerah lainnya di Indonesia.
Mustofa juga mengatakan banyak kemudahan yang didapatkan investor untuk berinvestasi di Batam, karena Batam memiliki pelayanan satu atap sehingga lebih cepat dan lebih mudah.
Yoichi Suzuki hadir di BP Batam didampingi sejumlah staff kedutaan besar Jepang dan Bos Kabil Industrail Park Chris Wiluan. (pti)
"Iskandarsyah Johor sedang gencar menawarkan kemudahan berinvestasi, bagaimana dengan Batam. Banyak dari pengusaha dari Jepang yang menanyakan hal ini kepada kami," ujar Suzuki.
Selain bertanya tentang kemudahan berinvestasi, Suzuki juga menanyakan tentang ketersediaan energi dan listrik sebagai salah satu infrastruktur pendukung dalam berinvestasi di Batam.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan Batam selain strategis, juga memiliki banyak kelebihan, infrastruktur yang lengkap dan akan terus ditingkatkan, sarana transportasi, komunikasi yang sudah sangat bagus, serta incentive tax yang diberikan oleh pemerintah terhadap investor.
"Untuk energy cost, biasanya berkaitan dengan tawar menawar antara investor dengan PLN selaku penyedia energy di Batam. Hal ini juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah," ujar Mustofa.
Mustofa juga menerangkan investor paling banyak di Batam adalah Singapura, dan Jepang menduduki posisi kedua.
Data dari Humas BP Batam menyebutkan total perusahaan Jepang bersama rekanan di Batam 67 perusahaan dengan nilai investasi US$500 juta tersebar di 26 kawasan industri di Batam. Sedangkan perusahaan Jepang tanpa rekanan sebanyak 15 perusahaan dengan nilai investasi US$128 juta.
Di tahun 2011 ini saja, investor Jepang yang berinvestasi di Batam sudah 4 perusahaan dengan nilai investasi US$ 17,8 juta. Yaitu perusahaan elektronik, logam, mainan dan plastik. Sementara di tahun 2010 tercatat 2 investor dari Jepang yang berinvestasi di Batam.
Dalam kesempatan itu, Suzuki juga menanyakan kelebihan berinvestasi di Batam dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Mustafa menjelaskan, investasi di Batam didominasi untuk tujuan ekspor. Sementara untuk pangsa pasar lansung lebih tepat di daerah lainnya di Indonesia.
Mustofa juga mengatakan banyak kemudahan yang didapatkan investor untuk berinvestasi di Batam, karena Batam memiliki pelayanan satu atap sehingga lebih cepat dan lebih mudah.
Yoichi Suzuki hadir di BP Batam didampingi sejumlah staff kedutaan besar Jepang dan Bos Kabil Industrail Park Chris Wiluan. (pti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar