13 Oktober 2011 (Sumber Batam Pos)
Batam harus menjadi daerah industri perkapalan nomor satu di Indonesia karena lokasinya yang strategis. Namun jika tak siap, Batam tak akan mampu bersaing dengan kota lain di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Direktur Industri Maritim dan Jasa Keteknikan, Kementerian Perindustrian, Soerjono, dalam pembukaan Marine Batam Expo, pameran industri perkapalan dan produk pendukung, di Pacific Palace Hotel, Rabu (12/10). Even ini diikuti 7 negara dengan 81 stand pameran.
Soerjono mengungkapkan Batam sebagai daerah yang berada di antara lalu lintas laut internasional harus memegang peran penting dalam industri perkapalan, shipyard, dan industri pendukung lainnya. ”Apakah kita sudah siap merebut pasar domestik saat ini?” katanya.
Soerjono menambahkan, pemerintah sejak sekarang harus bersiap menyongsong pasar domestik. Penambahan industri perkapalan harus terus dipacu agar mampu memenuhi permintaan pasar baik domestik maupun luar negeri.
Namun, menambah industri perkapalan tidak bisa berdiri sendiri tanpa didukung dengan pembangunan sektor pendukung lainnya. Diperlukan investor yang mau menanamkan modalnya di industri ini agar industri perkapalan bisa maju.
”Lewat pameran ini diharapkan para investor mampu menangkap peluang pasar domestik Indonesia dan tak ragu menanamkan modalnya,” ungkapnya.
Selain itu, kebutuhan kapal dalam negeri yang semakin meningkat, namun tidak didukung investasi dari perbankan yang masih terasa sangat kurang. Peran perbankan dibutuhkan guna membangkitkan industri maritim di semua lini.
Sementara itu Kepala Disperindag Batam, Ahmad Hijazi, mengatakan, saat ini jumlah industri perkapalan di Batam masih 119 perusahaan. Dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap sektor ini, maka jumlah tersebut masih terasa kurang dibanding jumlah permintaan tiap tahun.
Ada tiga alasan pokok kenapa industri shipyard terus berkembang Batam. Tiga alasan tersebut antara lain tersedianya tenaga kerja dan upah yang cukup kompetitif, bahan baku yang relatif mudah didapat dan harga yang cukup bersaing, dan Batam terletak di perairan lalulintas internasional.
”Tiga hal ini dapat menjadi alasan untuk investor untuk terus menanamkan modalnya di Batam pada industri ini,” ungkapnya. (cr7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar