Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 24 Oktober 2011

MENDAG YANG BARU DIHARAPKAN HIDUPKAN FTZ BATAM

  • Copyright:ANTARA
  • Date:Okt 21  2011
  • Batam, 21/10 (ANTARA) - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, yang baru dilantik diharapkan dapat menghidupkan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang jalan di tempat.

    "Kami harap Menteri yang baru dapat bergerak cepat memajukan FTZ Batam," kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan di Batam, Jumat Peran Gita, kata dia, sangat diharapkan, terutama dalam merevisi PP 02 tahun 2010 tentang KPBPB Batam.

    Revisi PP 02 tahun 2010 amat dinantikan untuk membenahi sistem KPBPB Batam yang dianggap masih menyulitkan pengusaha.

    Meski begitu, ia yakin Gita mampu menjalankan tugasnya dan menyukseskan KPBPB Batam.

    "Batam ini jalur perdagangan internasional dan akan diperhatikan untuk kelanjutan FTZ kedepan," kata dia.

    Wali Kota mengatakan kepercayaannya bahwa Gita mampu menghidupkan FTZ Batam dapat kembali bergairah dan menjadi kawasan industri bergengsi di Asia Pasifik.

    "Saya kenal dengan Gita dan beliau pro investasi. Kami cukup dekat," kata Wali Kota.

    Wali Kota mengatakan mengenal sosok Gita sejak menjabat Kepala BKPM.

    Sementara itu, organisasi kemasyarakatan Sabang Merauke Circle (SMC) mengharapkan menteri perdagangan yang baru dapat menyeimbangkan perdagangan Indonesia dengan China.

    "Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan akan mendapat apresiasi dari kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) jika dapat mengendalikan ekspor-impor dengan China sehingga lebih berimbang," kata Direktur Riset Ekonomi dan Keuangan SMC, Perdana Wahyu Sentosa.

    Saat ini, barang-barang impor dari China membanjiri pasar dalam negeri Indonesia, sehingga merupakan tantangan berat bagi pelaku UKM di Indonesia.

    SMC menilai penggantian Mari Elka pangestu oleh Gita Wirjawan dan dibantu oleh Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, kurang berdampak signifikan terhadap kinerja kabinet.

    "Kami menilai pergantian ini tidak akan memberikan dampak signifikan karena Gita dan Bayu belum berpengalaman dan miskin jejaring dalam bidang perdagangan internasional dan WTO," kata Wahyu.

    (T.Y011/B/A027/A027) 21-10-2011 19:47:59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar