Ilham Eka Hartawan, Kasudbit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP Batam), mengatakan pengadaan alat tersebut untuk memperbarui teknologi guna mendukung kinerja Bandara Internasional Hang Nadim kelolaan mereka.
"Alat-alat itu akan beroperasi di Bandara Hang Nadim, rencananya ada 10 pengadaan, tapi baru 7 yang sudah berjalan dengan total nilai Rp14,7 miliar, 3 lagi masih proses lelang. Tahun ini akan direalisasikan," ujarnya, Kamis 31 Mei 2012.
Ke-tujuh proyek pengadaan tersebut adalah pengadaan Aero Web Met Rp2,5 miliar, pengadaan peralatan x-ray baggage di terminal penumpang Rp399 juta, pengadaan dan pemasangan AC Cassete ruang tunggu gedung terminal Rp509 juta.
Lalu pengadaan peralatan direction fender Rp1,8 miliar, peralatan Aeronautical Data Processing System (ADPS) Rp3,8 miliar, rekondisi peralatan radar cuaca Rp2,6 miliar dan yang terakhir pembangunan dan perbaikan perimetri pagar Bandara Rp2,8 miliar.
"Direct fender untuk untuk menyaring frukuensi ATC dengan pilot dan ATC sekitarnya. ADPS untuk pendataan penerbangan," jelasnya.
Sementara untuk pengadaan yang masih dalam proses lelang, BP Batam menyebutkan belum ada nilai kontraknya. Ketiga pengadaan itu terdiri dari pengadaan peralatan AMSC, Roughtness dan friction runway (Rubber Deposit), dan pembangunan fix gangway dan pengadaan garbarata terminal.
"Untuk pemenang tender publik bisa lihat di www.Bpbatam.go.id bagian procurement," sebutnya.
Ilham menjelaskan peralatan teknologi yang beroperasi di Bandara sudah ketinggalan jaman sehingga perlu diperbarui.
"Rata-rata ketinggalan teknologi, sejak 96 tidak pernah diganti," ujarnya.
Terkait penambahan daya tampung penumpang Bandara, ia menjelaskan setelah pengadaan ini BP Batam belum berniat mengembangkan.
Menurutnya, daya tampung sekarang masih bisa mengakomodir arus penumpang di Bandara.
"Daya tampung kan bisa 5,5 juta, sampai sekarang paling yang in out 3,8 juta, belum ada niat menambah daya tampung," tambahnya. (faa) (Foto : Batamkota.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar