Info Barelang
Kamis, 07 Juni 2012
Aktivitas Ekonomi Terganggu
Putusnya jembatan dari Galang ke Galang Baru, mengancam ketersediaan ikan segar di Batam. Menurut Wali Kota Batam, ancaman terjadi, karena 80 persen ikan segar di Batam, dipasok dari Galang Baru. Diperkirakan dengan tersendatnya pasokan ikan ini bakal membuat harga ikan bakal melambung.
Sementara itu Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengakui Galang Baru merupakan andalan untuk pasokan ikan di Batam. Jadi, pasokan ikan akan terganggu. Ada sekitar 80 persen ikan segar di Batam berasal dari Galang Baru,” kata Ahmad Dahlan, Rabu (6/6).
Menurutnya ada sekitar tiga pelabuhan ikan di Galang Baru. Namun dengan Kondisi jembatan yang rusak akibat tertabrak kapal, akan mengganggu transportasi di sana.
“Jadi, sedikit akan mengganggu perekonomian,” ujar Dahlan.
Ke depan, sebagai alternatif, pihaknya akan menyiapkan jalan untuk penyeberangan. Seperti jembatan aternatif, untuk sementara digunakan penduduk setempat.
“Tapi jembatan sementara dibicarakan lagi. Ini untuk sementara pemikiran saja. Masih alternatif,” sebutnya.
Disampaikan, jika jembatan tidak disiapkan alternatif, Galang baru akan terisolasi. Dimana, di Galang Baru, 700-an KK. Pulau Abang diseberangnya 491 KK. “Mereka biasa menggunakan jembatan ini,” kata dia.
Dahlan yang didampingi Kabag Humas Pemko Batam, Ardiwinata mengatakan, selain aktivitas perekonomian, pendidikan juga terganggu. Di mana, untuk siswa SMP dan SMA akan terkendala.
“Siswa dari Tanjung Kertam menggunakan bus. Kondisi sekarang, bus tidak bisa melewati jembatan. Tapi, kita akan cari jalan keluar,” cetusnya.
Dahlan mencontohkan, bus pelajar dari Kertam sampai di Galang akan disiapkan kendaraan. Namun, dari kendaraan akan disiapkan dari Jembatan ke Galang baru.
“Nanti akan kita bantu dengan dana APBD. Ini emergensi,” imbuh Dahlan.
Saat ini jembatan IV Barelang ditutup karena kondisinya rusak parah akibat ditabrak kapal APC Aussie. Jembatan enam Barelang ini menghubungkan Pulau Galang dan Galang Baru.
Penutupan jembatan ini ditegaskan oleh Kapolda Kepri, Yotje Mende, Rabu (6/6) saat meninjau jembatan itu.
“Jangan sampai ini menimbulkan korban baru. Permasalahan ini diatasi agar tidak menjadi persoalan besar,” kata dia.
Untuk mengantisipasi kejadian yang lebih besar, aparat kepolisian memasang police line. Selain itu, aparat Brimob juga disiapkan berjaga-jaga di sekitar jembatan. “Setidaknya polisi berjaga sampai selesai evakuasi kapal,” imbuhnya.
”Ini bencana bukan kesengajaan. Ada enam jangkar yang dipasang di kapal. Namun, karena arus kuat jangkar putus dan sudah kami lihat hingga menabrak jembatan,” ungkap Yotje.
Hal yang sama juga disampaikan Wawako Batam, Rudi. Dia meminta ke Camat Galang, agar masyarakat tidak melewati jembatan dulu secara beramai-ramai.
“Pak Camat kita minta menghimbau masyarakat tidak melewati jembatan,” imbaunya.
Terkait dengan kondisi jembatan ini, mantan Pimpro jembatan itu, Yudi, yang kini menjabat Kasubdit Sarana dan Prasarana, BP Batam, menjelaskan yang rusak adalah gelegar jembatan. “Kerusakan terjadi di segmen kedua jembatan itu,” katanya.
Dijelaskan, jembatan yang menghubungkan Galang dan Galang Baru itu, terdiri dari empat segmen. Kerusakan terjadi dialur jembatannya. Panjang jembatan yang rusak, sekitar 45 meter pada segmen kedua, di jalur kanan, dari arah Batam.
“Yang mungkin dikiri masih bisa digunakan. Kalau dari kanan, sudah bergeser 1,2 meter,” bebernya.
Untuk perbaiukan, pihak kapal APC Aussie 1 harus bertanggungjawab. Saat Tanjungpinang Pos ke lokasi kejadian, tidak ditemukan awak kapal.
Namun keterangan dari aparat Polda Kepri, kapal sepanjang 150 meter itu milik warga negara Australia.
Kapal disebut, milik Mr Gordon dari perusahaan APC Australia yang berkantor di Singapura. Sementara anak buah kapal, diketahui bernama Nasko Antana, Ivanov, Nikolay, Satanovich, Krasyo, Nixon, Nasir. Sementara agen kapal di Batam atas nama PT Batam Samudra.
“Perbaikannya, tanggungjawab mereka,” ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, Istono.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar