Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 22 September 2011

Ratusan Pekerja PT Drydocks Demo

(sumber Haluan Kepri)
Kamis, 22 September 2011

PT Nexus Berangsur Pulih

BATAM-Belum pulih total operasional PT Nexus Engineering Indonesia, Kabil, pasca kerusuhan yang terjadi Selasa (20/9), berikutnya giliran PT Drydocks World Graha Pratama, Batam yang didemo sekitar 350 pekerjanya, Rabu (21/9). Pekerja sub kontraktor itu menuntut agar gaji dan tunjangan hari raya (THR) mereka dibayarkan.

Aksi ratusan pekerja kontrak tersebut berjalan damai dan mendapat pengawalan ketat oleh sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Tanjunguncang, Batam. Koordinator aksi para pekerja itu, Deden Mustaqim mengatakan perusahaan subkontraktor mereka, yakni PT Prima Tech tidak membayar gaji mereka.

Karyawan merasa perlu melakukan aksi untuk meminta kepada PT Drydocks World Graha Pratama mempertanyakan kepada PT Prima Tech yang tidak membayarkan gaji para pekerja. Bahkan menurut Deden Mustaqim, hingga kini PT Prima Tech belum lagi membayarkan THR Idul Fitri kepada karyawannya. Sementara Hari Raya Idul Fitri telah berlalu selama tiga minggu.

"Selain tidak membayar upah kami. Mereka (PT Prima Tech) juga tidak membayar THR kami, mereka beralasan PT Drydocks World Graha Pratama belum membayar kepada subkon di perusahaan tersebut," kata Deden kepada wartawan. Budi, Direktur PT Prima Tech ketika dimintai konfirmasi tidak berada di tempat. Keluhan 350 karyawan ini belum dapat dikonfirmasi kepada manajemen PT Prima Tech.

Kerusuhan dan bentrokan antara pekerja dengan manajemen PT Drydock World Graha pernah terjadi 22 April 2010 lalu. Ketika itu sebagian besar infrastruktur yang ada di perusahaan shipyard terbesar di Tanjunguncang itu dibakar pekerja termasuk 36 unit mobil. Kantor perusahaan asal Dubai itu juga luluh lantak dibakar.

Kerusuhan ini bermula dari umpatan seorang supervisor asal India, kepada foreman yang berkembangsaan Indonesia. Si pekerja WN India mengatakan foremen WNI "All Indonesia are stupid" atau orang Indonesia bodoh. Tentu saja makian itu membuat foreman WNI itu marah besar. Keributan pun terjadi hingga terus membesar dan makin membesar serta melibatkan ribuan karyawan.

Nexus Berangsur Pulih

Sementara itu aktivitas karyawan galangan kapal, PT Nexus Engineering Indonesia, Kabil, Batam, kemarin mulai berangsur pulih, pasca terjadi bentrokan antara oknum karyawan dengan sekurity dan oknum anggota TNI, Selasa (20/9) lalu.

Meskipun karyawan sudah kembali bekerja seperti biasanya, namun puing-puing sisa barang yang dibakar seperti sepeda motor mega pro, kursi, komputer, serta pecahan kaca di ruang ganti karyawan, pos sekuriti dan ruangan klinik belum dibersihkan. Sejumlah polisi juga masih tetap disiagakan di perusahaan shipyard tersebut. Garis polisi juga masih terpasang.

"Aktivitas karyawan sudah berangsur normal. Mereka masuk dan bekerja sebagaimana biasanya," kata HRD Manager PT Nexus, Suri, Rabu (21/9).

Ditanya mengenai berapa banyak kerugian akibat terjadi kerusuhan tersebut, kata Suri, untuk sementara pihaknya belum mengetahuinya. Karena yang mengetahui kerugian pasca bentrok, adalah bagian operasionalnya.

"Kalau kerugian saya belum mengetahuinya dan itu bukan wewenang saya untuk menyampaikannya. Karena yang mengetahui seberapa besar terjadi kerugian adalah bagian operasional. Kita hanya mengetahui kerusakan saja," kata Suri.

Sebelumnya Suri mengatakan, kejadian tersebut sama sekali tidak menyangkut soal kesejahteraan karyawan atau masalah lain yang terkait antara karyawan dengan pihak manajemen. Namun peristiwa tersebut, lantaran adanya kesalahpahaman antara karyawan dengan pihak sekuriti.

Karyawan PT Nexus sekitar 300 orang. Sementara karyawan dari subkontraktor mencapai 3.000 orang. Dan masalah karyawan subkon, sama sekali tidak berkaitan dengan pihak manajemen perusahaan. Karena pihak manajemen hanya berurusan dengan subkonnya masing-masing.

Kerusuhan di PT Nexus Engineering Indonesia berawal dari keterlambatan salah seorang karyawan, masuk kerja. begitu tiba di depan pintu masuk ke areal kerja, karyawan tersebut ditahan sekuriti karena tidak membawa kaca mata. Lalu, salah satu teman sama-sama karyawan yang ada di dalam pagar memberikan kaca mata kepada rekannya yang ditahan itu.

Rupanya, niat kawannya untuk menolong temannya di depan pintu masuk itu diketahui oleh sekuriti. Tidak ada kata maaf, sekuriti tadi langsung menempeleng karyawan yang memberikan kaca matanya kepada temannya yang di luar pagar. Terjadi perang mulut antara sekuriti dan karyawan. Melihat kejadian tersebut, oknum anggota TNI yang bertugas jaga di pelabuhan kawasan perusahaan galangan itu datang, lalu membela sekuriti dan ikut memukul karyawan.

Tentu saja, karyawan lainnya tak terima dengan perlakuan oknum TNI dan sekuriti terhadap kawan sekerja mereka. Tanpa komando, ratusan karyawan ikut membela rekannya dan memukul oknum anggota TNI dan sekuriti hingga babak belur. Beruntung, oknum TNI berpakaian lengkap tadi diselamatkan oleh para supir metro trans, hingga akhirnya melarikan diri ke arah jalan utama menyelamatkan nyawanya. Begitu juga sekurity yang sudah babak belur ikut ngacir menyelamatkan nyawanya ari amarah para karyawan.

Wawako Panggil Managemen PT Nexus

Kerusuhan yang terjadi di PT Nexus sangat disayangkan Wakil Walikota Batam Rudi SE, karena hal tersebut bisa menimbulkan citra buruk bagi Batam. "Saya ingin masalah ini cepat terselesaikan, karena itu saya akan panggil managemen PT. Nexus untuk mendapatkan informasi lebih jelas," ujar Rudi.

Disebutkan Rudi, kericuhan yang terjadi kemarin harusnya bisa diselesaikan secara musyawarah tanpa harus dengan kekerasan. Karena itu, ia mengimbau semua pihak untuk memikirkan akibat atas perbuatan yang akan dilakukan.

"Saya belum tau apa permasalahannya, tetapi saya akan panggil managemen PT Nexus untuk menanyakan masalah ini. Jangan sampai permasalahan ini mengganggu keamanan di Batam," ujar Rudi.

Rudi menyebutkan, cukup dua kali saja kerusuhan yang dilakukan oleh pekerja di Batam, karena bila hal tersebut terjadi lagi akan sangat menghawatirkan untuk kondisi perekonomian di Batam.

"Sebelumnya Drydocks, sekarang Nexus, nanti apa lagi ? Janganlah ada yang seperti ini, bicarakan baik-baik. Pekerja harus bisa menahan diri, satpam juga begitu. Mungkin Satpam harus mendapatkan pendidikan yang lebih," tandas Rudi.(lim/pti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar