"Bayangkan, sudah berapa bulan kasus itu disidik. Namun penuntasan kasus itu belum jelas. Bapedalda jangan mati suri dalam menangani kasus limbah itu. Kami meminta pihak Bapedalda agar menuntaskan kasus itu,” tegas Pengurus Lumbung Informasi Rakyat (Lira), Alfonso di Batam Centre, Kamis (29/9).
Dijelaskan, dalam kasus ini Pemerintah Kota Batam dan DPRD juga telah beberapa kali melakukan inspeksi mendadak di tempat penumpukan limbah. Bahkan sampel limbah juga sudah diambil. Itu artinya, pemerintah sangat merespon hal itu.
Respon ini terbukti dengan dibentuknya tim untuk melakukan penyelidikan. Namun sayangnya, entah kenapa, perlahan-lahan penyelidikan kasus ini seperti mengendap.
"Entah ini perintah atau apa, yang jelas pasti ada udang dibalik batu. Masak, bukti-bukti sudah lengkap tapi tak satupun yang disinyalir terlibat dan ditetapkan sebagai tersangka. Inilah yang kita pertanyakan," katanya.
Alfonso menduga lambannya penanganan kasus tersebut lantaran ada tekanan politik atau ada pengucuran dana yang cukup besar untuk menutupi kasus itu.
"Kita patut pertanyakan, kenapa pihak Bapedalda diam saja sampai saat ini. Padahal, awalnya mereka paling semangat untuk membongkarnya," katanya via ponsel tadi malam.
Kepala Bapedalda Kota Batam, Dendi A Purnomo membantah kasus limbah ini diendapkan.
Menurut dia, kasus tersebut masih berjalan. Bahkan Dendi menyebutkan bahwa Bapedalda Kota Batam telah melayangkan surat terkait pemeriksaan kasus tersebut ke divisi Penegakan Hukum Kementrian Lingkungan Hidup.
"Kita sudah surati Divisi Penegakan hukum Kementrian Lingkungan Hidup tentang pemeriksaan kasus ini," ujar Dendi.
Disebutkan Dendi, dua saksi ahli dari Kementrian Lingkungan Hidup sudah didatangkan ke Batam dan Bapedalda sudah mendapatkan keterang dari saksi ahli tersebut. Namun Dendi enggan membeberkan keterangan tentang pemeriksaan itu.
Begitupun saat ditanyakan wartawan tentang informasi pemeriksaan politisi PKB Jefri Simanjuntak yang sudah diperiksa dua kali oleh Bapedalda Kota Batam. "Dari mana informasi itu ? No commentlah saya," ujar Dendi sembari tertawa.
Dendi juga membantah adanya tekanan politik dalam pengusutan kasus tersebut.(ulo/pti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar