Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 09 September 2011

Pemko Segera Bayar Hutang ke RSOB

(sumber Haluan Kepri)
Jumat, 09 September 2011

BATAM CENTRE- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Chandra Rizal menyatakan, Pemko Batam akan membayar hutang Pemko kepada pihak Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) sebesar Rp1 miliar. Hutang tersebut merupakan pembiayaan program jaminan kesehatan masyarakat daerah (Jamkesda).
"Insya Alllah bulan (September) ini kita bayar. Pada prinsipnya tidak ada masalah dalam pembayaran klaim. Ini hanya masalah teknis saja. Yang penting kita mengikuti ketentuan yang ada," ujar Chandra Rizal, Kamis (8/9) di Batam Centre.

Kata dia, berdasarkan perjanjian antara Pemko Batam dengan RSOB, maka RSOB akan tetap melayani pasien miskin yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Pemko Batam.

"Setelah mekanisme audit selesai, kita akan bayarkan klaim sesuai mekanisme," ujarnya.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam Muhammad Yunus menyebutkan, banyak pasien program Jamkesda atau SKTM di Batam yang ditolak berobat ke RSOB karena Pemko Batam belum membayar hutang klaim yang mencapai Rp1 miliar. Padahal belum dibayarnya utang tersebut karena masih dalam proses verifikasi di Kementerian Kesehatan.

Kendati demikian, Yunus sangat menyayangkan penolakan yang dilakukan RSOB terhadap pasien miskin. Pasalnya, sebagaimana diatur dalam pasal 29 UU nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang mengatur tentang kewajiban rumah sakit. Salah satu kewajiban rumah sakit adalah melaksanakan fungsi sosial dengan memberikan fasilitas pelayanan kepada pasien miskin.

Sebelumnya, Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan program berobat gratis akan segera dievaluasi oleh Pemko Batam, termasuk penggunaan SKTM. Katanya, program berobat gratis hanya untuk penyakit yang benar-benar membutuhkan berobat gratis.

"Flu biasa tidak harus ke dokter juga kan? Bisa dengan obat-obat biasa. Bahkan ada yang sudah dapat obat, dia kembali lagi ke dokter, dengan alasan obatnya hilang. Yang seperti ini juga harus dievaluasi," ujar Dahlan.

Disamping itu, pengobatan penyakit kelamin, serta prosedur pengobatan gratis lainnya.

"Kita sedang bahas ini, agar kedepan pengobatan gratis ini benar-benar mengena kepada masyarakat yang membutuhkan," ujar Dahlan. (pti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar