(sumber Haluan Kepri)
Senin, 19 September 2011
BATAM-Informasi tentang rencana relokasi perusahaan shipyard terbesar di Batam, PT McDermott Indonesia ke Malaysia ditepis Pemko Batam. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Agussahiman dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam Rudi Sakyakirti tak yakin dengan rencana relokasi tersebut. Namun, di kalangan pekerja McDermott informasi itu memang beredar. Salah seorang karyawan McDermott mengatakan informasi rencana relokasi McDermott ke kawasan industri Iskandarsyah, Johor Bahru Malaysia memang berhembus di kalangan karyawan. Salah satu penyebab utama rencana relokasi tersebut, karena pihak manajemen McDermott kewalahan dengan urusan di bawah meja yang terjadi Batam.
"Kita dengar juga begitu. Salah satu penyebab utamanya karena ruwetnya masalah birokrasi investasi di Batam, baik menyangkut masalah keluar masuk barang, urusan administrasi keberadaan ketenagakerjaan asing di Batam dan lainnya. Banyak urusan di bawah meja yang melibatkan lintas intitusi yang merepotkan dan membebani perusahaan," kata karyawan McDermott tersebut, Sabtu (17/9).
Menurut karyawan ini, untuk satu tenaga kerja asing saja sebelum bisa turun dari kapal ke Batam harus merogoh kocek 3.000 USD atau sekitar Rp27 juta. Uang sebanyak itu tak jelas aturannya bagaimana. Padahal perusahaan asal Amerika Serikat itu cukup banyak menggunakan tenaga kerja asing untuk posisi-posisi tertentu.
Sementara itu Sekda Kota Batam Agussahiman menyebut informasi tentang rencana hengkangnya perusahaan McDermott dari Batam hanyalah isu. Bahkan Agussahiman juga mengatakan isu itu menyesatkan. Sejauh ini sebut Agus, Pemko Batam belum ada menerima pemberitahuan resmi dari pihak perusahaan McDermott.
"Itu hanya isu, jangan dikomentari isu yang nggak jelas itu. Buktinya, sampai sekarang belum ada informasi resmi dari McDermott itu sendiri," ujar Agussahiman di sela-sela halal-bihalal seluruh PNS Pemko Batam di Plam Spring Nongsa, Batam, Minggu (18/9).
Meski Agus tak yakin dengan info itu, namun demikian untuk memastikannya Pemko Batam akan mengirimkan surat resmi ke McDermott guna mengklarifikasi informasi tentang rencana hengkang ke Malaysia tersebut.
Sama dengan Agussahiman, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Batam Rudi Sakyakirti saat dijumpai di lokasi yang sama juga tak yakin McDermott akan hengkang dari Batam. Rudi menyebut, informasi tersebut sangat bertolak belakang dengan fakta yang ada saat ini.
Menurut Rudi sekarang ini, justru McDermott tengah banyak mendapat orderan.
"Informasi itu tidak benar, setahu saya justru McDermott sedang banyak orderan. Itu isu nggak benar," ujar Rudi.
Ditambahkan Rudi, di samping memiliki banyak orderan, McDermott merupakan perusahaan besar yang telah berdiri sejak tahun 1972 di Batam. Memiliki banyak aset di Batam, dan karyawannya mencapai 3.000 orang, yang notabene permanen.
"Saya nggak yakin McDermott relokasi ke Malaysia, relokasi itu nggak semudah yang dibayangkan, banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan. Termasuk aset dan karyawan," ujar Rudi.
Rudi juga mengatakan, isu tersebut hampir sama dengan isu bakal tutupnya PT Drydocks World beberapa waktu lalu. Justru, kini perusahaan asal Dubai tersebut tengah mendapat banyak orderan, dan menerima karyawan bersertifikasi.
"Itu cuma isu, seperti Drydocks kemarinlah. Katanya Drydocks bakal tutup, kini malah banyak orderan. Bahkan sekarang sedang menerima karyawan. Memang karyawan yang bersertifikasi. Tetapi intinya perusahaan itu tetap eksis," tandas Riki.
Riki juga mengaku, belum mendapat informasi tersebut dari serikat pekerja yang ada di perusahaan tersebut. "Biasanya kalau memang akan ada relokasi atau tutup, ada informasi, ini tidak ada," tandasnya.
***
Informasi tentang rencana bakal hengkangnya PT McDermott Indonesia disampaikan oleh anggota Komisi IV DPRD Kota Batam Udin P Sihaloho SH, Jumat (16/9) lalu. Udin menerima info tersebut dari perusahaan sub-kontraktor yang ada di McDermott.
Kata Udin, perusahaan sub-kontraktor biasanya mengetahui lebih cepat dari pada pihak lain. "Tapi itu isu yang berhembus di sub-kontraktor. Belum ada pernyataan resmi dari perusahaan," kata legislator dari PDI-Perjuangan itu.
Seorang manajer di perusahaan itu yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan manajemen sempat membicarakan rencana relokasi ke Johor, Malaysia. "Isu itu berhembus saat banyak terjadi demo karyawan di McDermott beberapa waktu lalu. Tapi itu bukan statemen resmi dari perusahaan," kata dia.
Rumor tutupnya McDermott, kata dia, sempat menghangat di internal McDermott. "Tapi sejauh ini saya tidak melihat ada gerakan," katanya.
McDermott diisukan hendak hengkang karena belum jelasnya peraturan tentang penanaman modal di Batam. Pemberlakuan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) di kota yang berseberangan dengan Singapura ini dianggap setengah-setengah dan merugikan pengusaha.
Manajemen PT McDermott belum bisa dikonfirmasi soal benar atau tidaknya perusahaan yang terletak di kawasan Batuampar ini hengkang dari Batam. Kepala Bagian Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Dwi Djoko Wiwoho, mengaku pihaknya belum mengetahui rencana relokasi McDermott. Pihak McDermott, tambah Djoko, juga belum mengirim surat pemberitahuan kepada pihaknya soal relokasi dari Batam. "Selama tidak ada surat pemberitahuan tentang relokasi, berarti isu itu tidak ada. Dan saya tidak mau berandai-andai," tegas Djoko.
Anggota Komisi IV DPRD Ricky Indrakari, mengatakan bila perusahaan galangan kapal terbesar di Batam itu hendak hengkang, maka harus melalui proses yang ditetapkan. "Termasuk hak-hak pekerja harus dipenuhi," kata dia.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam Nada Faza Soraya mengaku telah mendapatkan informasi rencana hengkangnya McDermott ke kawasan industri Iskandarsyah sejak seminggu lalu. Jika informasi ini benar, kata Nada, maka hal itu sangat memprihatinkan sekaligus menjadi pukulan telak bagi perekonomian Batam.
"Ibu tidak bisa berkata apa-apa. Benar-benar speechless. Dalam kondisi saat ini, kita tak bisa bicara siapa yang salah, tetapi kalau boleh Ibu menyarankan, pemerintah sebaiknya mendatangi McDermott dan tanyakan apa yang bisa dibantu," ujar Nada.
Menurut Nada, Kadin Batam telah mengupayakan untuk bertemu dengan manajemen McDermott guna mengonfirmasi informasi yang telah beredar tersebut. "Ibu telah membuat janji bertemu dengan pihak McDermott untuk mendapatkan informasi lansung dari mereka. Dalam hal ini, Kadin Batam menghimbau pada McDermott untuk mempertimbangkan kembali rencana relokasi itu," ujar Nada.(pti/erz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar