(sumber Batam Pos) 19 September 2011
Dari total 1.080 kilometer panjang jalan di Batam, hampir 216 kilometer atau sekitar 20 persennya rusak parah. Di antaranya, Jalan Duyung Batuampar, Batuaji, Seibeduk, dan di Simpang Jam.
Jalan Duyung di Batuampar rusak parah dan sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Menurut Direktur Perencanaan Teknik Badan Pengusahaan Batam Istono, ruas jalan Duyung tersebut bak tak bertuan.
Karena, kata dia, belum diketahui apakah masuk jalan arteri, kolektor atau jalan lingkungan.
Jalan arteri menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, jalan kolektor menjadi tanggung jawab Pemprov Kepri dan jalan lingkungan menjadi tanggung jawab Pemko Batam. ”Kalau jalan tersebut masuk jalan arteri, tentu perbaikannya oleh pemerintah pusat,” katanya.
Dalam hitung-hitungan Istono, perbaikan jalan atau overlay sepanjang 100 kilometer membutuhkan anggaran sekitar Rp150 miliar. Jika ada 200 meter jalan rusak di Batam, berarti perlu anggaran Rp300 miliar.
”Overlay ini untuk setiap interval waktu 3 sampai 5 tahun,” ujar Istono kepada wartawan di kantor Pemko Batam, kemarin (16/9).
Menurutnya, pemerintah pusat tentu tidak lepas tangan dengan jalan-jalan arteri yang ada saat ini.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Kota (Bapekko) Batam Wan Darussalam mengatakan, jalan-jalan rusak sebanyak 20 persen itu menjadi prioritas Pemko Batam untuk memperbaikinya.
Terkait penghentian pembangunan jalan oleh BP Kawasan sesuai SK menteri PU, Nomor 38, Tahun 2009 lalu, Istono menyatakan bahwa keputusan itu tidak berarti BP Kawasan tidak membantu.
Menurut dia, BP Batam tetap membantu karena jalan arteri menjadi tanggungjawab Kementerian Pekerjaan Umum pusat. ”Prinsipnya, BP memberikan dukungan ke Pemko agar ada anggaran yang turun dari pusat untuk pembangunan jalan di Batam,” katanya.
Jalan Seibeduk Diperbaiki
Jalan rusak di jalan perumahan Mangsang, Seibeduk mulai dikerjakan. Pantuan Batam Pos, Jumat (16/9) Alat berat sudah mulai meratakan jalan berlubang di sana.
Beberapa warga yang ditemui mulai merasa lega. Pasalnya selama ini jalan di sana tergolong rusak parah. Bahkan aspal nyaris sudah tak ada lagi.
”Ya, kami warga di sini (Mangsang, red) sangat senang kalau di perbaiki. Gimana selama ini jalannya sangat buruk. Lubang, berlumpur, pokonya nggak nyaman kalau lewat jalan ini,” ungkap Sunardi, 32 warga Mangsang.
Sekretaris Camat Seibeduk Tukijan mengatakan, perbaikan jalan itu sesuai usulan Musrembang tahun 2011 ini. Perbaikan itu baru tahap awal. Rencananya akan merata secara seluruh di jalan perumahan Bidaayu dan Mangsang. ”Ini masih meratakan dan meletakkan batu dulu, setelah itu baru diaspal,” ungkap Tukijan. (spt/eja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar