Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 29 September 2011

Batam Butuh 30 Ribu Tenaga Kerja Siap Pakai


Tribun Batam - Rabu, 28 September 2011 21:44 WIB


TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Ketua Dewan Pembina Apindo Kepri, Abidin Hasibuan mengatakan ada tiga hal yang jika tersedia di Batam maka tidak perlu lagi promosi ke luar negeri, tapi secara otomatis investor akan banyak yang masuk. Ketiga hal tersebut yaitu kepastian hukum, harga yang kompetitif, serta ketersediaan tenaga kerja.
Abidin menyebutkan saat ini Batam masih kekurangan tenaga kerja, khususnya wanita. Dari perhitungannya, setidaknya Batam membutuhkan 30 ribu tenaga kerja wanita untuk mengisi kebutuhan di sektor industri elektronik.

"Oleh karena itu kami berharap Pemerintah Provinsi Kepri bisa bekerjasama dengan pemerintah provinsi lain yang di daerahnya banyak pengangguran untuk menarik potensi tenaga kerja yang ada di sana supaya bekerja di Batam," kata Abidin dalam rapat bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri di Novotel, Selasa (27/9/2011).

Wirya Silalahi dari INSA Kepri mengatakan hal tersebut terjadi karena pengusaha dalam perekrutan pekerja membuat patokan usia maksimal 24 tahun. Menurutnya angka tersebut terlalu kecil, jika dinaikkan batas maksimumnya menjadi 30 tahun pasti kebutuhan tenaga kerja bisa terpenuhi.

"Saya pernah membantu seorang teman yang supplier sampai ke Jawa sana untuk mencari yang tamatan-tamatan SMA untuk memenuhi kriteria usia itu. Sebenarnya kalau dinaikkan sedikit saja jadi 30 tahun, bisa terpenuhi kebutuhannya. Karena banyak pekerja di Batam yang habis masa kontrak tapi tidak bisa bekerja lagi karena terkendala usia," kata Wirya.

Namun hal ini dibantah Abidin. Menurutnya kriteria seperti itu terakhir kali dilaksanakan dua tahun lalu. Saat ini tidak ada lagi yang membuat batasan usia maksimal 24 tahun dalam syarat rekrutmennya.

Meski memang lebih baik yang muda, karena bekerja di bidang elektronik ini membutuhkan pandangan mata yang awas. Melihat tulisan-tulisan di komponen elektronik yang berukuran sangat kecil.

"Itu kondisi dua tahun lalu. Sekarang yang 30 tahun pun kami terima. Tak usah yang SMA, tamatan SD pun diterima asalkan tidak buta huruf saja. Begitu sulitnya mencari pekerja saat ini," papar Abidin yang juga anggota Tim Ekonomi Kepri tersebut.

Gubernur Kepri, M Sani mengatakan pengangguran di Kepri, khususnya Batam masih banyak. Bahkan angka pengangguran di Batam termasuk yang tertinggi secara nasional. Oleh karena itu mulai tahun ini, Pemerintah Provinsi Kepri akan membuat pelatihan-pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada.

"Tapi kami juga harus tahu tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan industri. Agar pelatihan yang diberikan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja," kata Sani.

Usaha lainnya yaitu dengan memperbanyak jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kepri. Saat ini perbandingan SMK dengan sekolah umum sekitar 20:80. Sedangkan yang idealnya perbandingan SMK dengan SMA yaitu 40:60.

Editor : dedy suwadha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar