(sumber Batam Pos) 9 September 2011
Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana menambah dam air minum di Galang. Jika rencana tersebut terealisasi, maka dam milik BP Batam akan menjadi 8 bendungan yang tersebar di sejumlah titik.
Kabag Humas dan Publikasi BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, mengatakan rencana pembangunan dam tersebut masih dalam proses observasi. Sehingga pembangunan Dam tersebut diprediksi akan selesai dalam beberapa tahun mendatang.
”Masih dalam tahapan study oleh tim ahli. Mungkin baru mulai dibangun tahun depan,” kata Djoko, Kamis (8/9).
Djoko menyampaikan, penambahan dam tersebut sebagai antisipasi untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga Batam. Bukan hanya konsumen rumah tangga, namun juga bagi para investor dan pelanggan dari kalangan industri dan bisnis.
”Intinya harus selalu surplus air. Sehingga jika sewaktu-waktu ada permintaan, kita selalu siap,” kata Djoko.
Ditanya soal status lahan di Galang, Djoko menegaskan tidak ada masalah. Dia menjelaskan, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 2011 tentang perubahan atas PP Nomor 46 Tahun 2007 tentang kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) Batam, Pulau Rempang dan Galang masuk dalam kawasan KPBPB (FTZ) di bawah kewenangan BP Batam. Sehingga BP Batam berhak atas pengelolaan kawasan tersebut.
Saat ini, dam milik BP Batam berjumlah tujuh buah. Antara lain di Duriangkang, Mukakuning, Nongsa, Seiharapan, Seiladi, Rempang, dan Tembesi. BP Batam juga, akan kembali mengaktifkan Dam Baloi yang sempat disengketakan.
”Tapi Dam Baloi kemungkinan untuk taman kota saja,” kata Djoko.
Sebelumnya, Ketua BP Batam Mustofa Wijaya menyampaikan, Batam diprediksi akan mengalami krisis air pada lima tahun mendatang. Solusinya, Batam akan membangun pipa untuk mendapatkan pasokan air dari Gunung Bintan, Kabupaten Bintan. Selain itu, Batam akan mengembangkan teknologi reverse osmosis, yakni mengolah air laut menjadi air tawar.Suparman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar