Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 04 Maret 2014

Terus Naiknya UMK Bikin Investor Minggat dari Batam

Selasa, 4 Maret 2014 ( sumber : Tribun Batam )

Terus Naiknya UMK Bikin Investor Minggat dari Batam
Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho
Ratusan buruh dari SPSI, SBSI, dan FSPMI berunjuk rasa di depan Kantor Pemko Batam di Batam Center, Senin (2/12/2013) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews Batam, Lana dan Dewi
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Banyaknya pabrik atau investor cabut dari Batam banyak faktornya.

Namun menurut Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Batam, Syaiful Badri, isu yang menyebutkan banyak investor yang mencabut investasinya akibat tidak stabilnya perekonomian di Batam, termasuk karena terus naiknya upah minimum kota (UMK), dianggap sesuatu yang biasa. 
Menurut Syaiful, berdasarkan informasi yang dimilikinya sampai saat ini investasi di Batam terus mengalami peningkatan, baik di industri di bidang perkapalan, mesin, elektronika, listrik maupun beberapa bidang lainnya.
Hal ini juga dibuktikan dengan terus meningkatnya angka pekerja per tahunnya. Bahkan untuk 2013 peningkatan angka pekerja mencapai 19 persen dari tahun sebelumnya.
"2012 naik 17 persen dan 2013 19 persen. Jumlah pekerja saat ini mencapai 400 ribu dari tahun sebelumnya sekitar 360 ribu pekerja. Kami juga yakin 2014 ini akan terus mengalami peningkatan," kata Syaiful.
Ia menilai banyak faktor yang mempengaruhi investor kabur, misalnya soal regulasi, maupun adanya kawasan baru di daerah lain. "Jadi itu tak ada, kecuali hanya isu-isu tandingan untuk melemahkan hak-hak buruh dalam menuntuk haknya," katanya.
Sementara itu Badan Pengusahaan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam mencatat selama Januari 2014 realisasi investasi asing di Batam mencapai sekitar 186 juta dolar AS. Pada 2014 ini ditargetkan investasi baru masuk sebesar 350 juta dolar AS.
"Januari ada lima perusahaan baru merealisasikan investasi di Batam dengan nilai investasi 73,113 juta Dolar AS. Itu memang sudah mengajukan perizinan tahun lalu dan awal tahun ini beroperasi," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho kepada Tribun, Minggu.
Mengenai perusahaan baru itu merupakan gabungan perusahaan Singapura-Indonesia, Australia-Indonesia, dan Malaysia-Singapura-India.
Ditanya mengenai optimisme dari realisasi target tersebut, Djoko Wiwoho menyebut tergantung pada situasi kenyamanan iklim usaha.
"Gelombang demo dan ketidakpastian kebijakan upah tentu bisa mempengaruhi pencapaian target itu. Kita tetap berusaha akan tercapai," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar