Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 07 Maret 2014

Sudah 474,5 Hektar Hutan di Batam yang Terbakar Pada Januari hingga Saat Ini

7 Maret 2014 ( sumber : Batam Pos )


Kasubdit Penangunangan Bahaya Kebakaran Badan Pengusaha (BPK BP) Batam, Slamet Sriyanto mengatakan sejak Januari hingga 5 Maret 2014, pihaknya telah menangulangi sebanyak 161 kejadian kebakaran di Batam. Kebakaran itu terdiri dari 474,5 hektar hutan dan semak, 1 ruko dan 2 kios, 6 gudang, 29 rumah, 2 unit kapal kayu serta satu orang balita meninggal dunia.

“Itu baru data sementara untuk awal Januari hingga awal Maret. Dan kebakaran paling banyak terjadi di hutan atau lahan kosong,” ujar Slamet kepada wartawan di kantor Bp batam. Tadi.
Menurut dia, tahun ini merupakan kejadian kebakaran terparah sejak tahun 1984 silam. Pasalnya, ditahun 2013 pihaknya hanya mendata sekitar 133 kejadian kebakaran.
“Kondisi ini bisa dikatakan luar biasa. Dilihat sejak tahun 1984, tahun ini merupakan kejadian terbesar,” kata Slamet.
Slamet menyebutkan kebakaran hutan paling luas terjadi di kawasan hutan dam Nongsa yang merupakan hutan lindung ,hutan Tembesi hingga Temiang, hutan Tanjung pinggir sampai Patam Lestari, hutan Mata kucing sampai Batuaji.
“Dan sampai saat ini masih ada beberapa titik api yang masih menyala di Seiharapan hingga Matakucing dan Turi Nongsa. Petugas kita hingga kini masih berupaya memadamkan apinya,” terang Slamet.
Masih kata dia, kebakaran hebat yang melanda hutan Batam diduga disebabkan tembiak yang diterbangkan angin dan kemudian mengenai tanaman kering sehingga menimbulkan percikan api. Tak hanya itu, cuaca panas dan musim kemarau memudahkan percikan api menyebar kelahan-lahan kering laiinya.
“Untuk penanggulangan kita telah mengerahkan kemampuan peralatan dan personil untuk pemadamankan api. Karena ini merupakan tugas wajib kita memadamnkan api hingga tuntas,” ungkap Slamet .
Slamet menyebutkan, saat ini pihaknya memiliki 9 unit mobil pemadam, dua unit mobil tangki, 2 unit mobil tangga dan 2 unit pompa fortable serta 116 personil PBK yang tersebar dimasing-masing daerah. Meski begitu, Slamet masih mengharapkan kerjsama dari intasi terkait dan masyarakat untuk memberi bantuan serta informasi mengenai kebakaran.
“Jujur saja, kalau situasinya seperti ini kita kekurangan armada dan personil. Karena kejadian kebakaran tak hanya terjadi satu titik, tapi beberapa titik. Dan kita harus pandai menyiasati bagaimana kebakaran tak meluas dengan personil dan armada terbatas,” lanjut Slmet.
Sementara untuk sumber air, Slamet mengaku berharap pada persedian hidran yang terbatas hingga sumber air yang ada di Sungai dan Dam.
“Di Batuaji kemarin kami terpaksa meminta bantuan peternak lele untuk pemadamankan api. Kami menyedot air kolam lele, karena sulitnya, mencari air disana. Kalau tak itu kita gunakan, takutnya kebakaran bisa cepat meluas,” pungkas Slamet. (She)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar