Kamis, 06 Maret 2014 ( sumber : Kepri Antara News )
"Kami ingin menjaga hubungan baik dua negara terutama bagi pengusaha Singapura yang berada di Batam," kata Direktur Investasi dan Pemasaran BP Batam, Purnomo Andiantono di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, acara tersebut juga merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai masukan, informasi, dan diskusi, serta bertukar pikiran tentang upaya meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh BP Batam kepada para investor di Batam yang berstatus kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.
"Kami dituntut untuk memberikan pelayanan lebih baik terutama perizinan. Jadi komunikasi dengan para investor tetap kami jaga untuk mengetahui keinginan mereka," kata dia.
Konjen Singapura, Gavin Chay mengapresiasi BP Batam yang terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan di bidang investasi dan berharap hubungan baik dengan pengusaha, khususnya yang berasal dari Singapura, dapat terus ditingkatkan.
"Kami ingin apa yang sudah terjalin selama ini akan bisa ditingkatkan agar menguntungkan dua pihak," kata dia.
Sejumlah permasalahan yang sering terjadi di Batam dan mempengaruhi kegiatan investasi diantaranya kenaikan UMK setiap tahun yang dibarengi dengan aksi unjukrasa para pekerja hingga melakukan sweeping dan tindakan kriminal lainnya yang dapat menimbulkan kerugian, tidak hanya bagi pengusaha, pekerja dan juga pemerintah daerah menjadi topik utama pembahasan.
Selain itu juga dibahas tentang bayaknya regulasi perizinan di BP Batam yang cukup memakan waktu.
Berbagi masukan juga diberikan, tidak hanya untuk BP Batam, tetapi juga untuk Pemerintah Kota, Polri, TNI, Bea Cukai serta Pemerintah Pusat untuk terus mempertahankan situasi yang kondusif bagi para pengusaha dalam menjalankan usahanya.
Sejumlah narasumber dalam acara business gathering tersebut antara lain Direktur Binmas Polda Kepri; Kombes Hadi Purnomo, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam; Untung Basuki, Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Pemko Batam; Bukti Rantau, dan Plt. Direktur Lalu Lintas Barang; Tri Novianta Putra.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam mengatakan, masukan-masukan yang disampaiakn dalam kegiatan tersebut akan menjadi acuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
"Kami terus melakukan perbaikan terhadap proses perizinan. Kami juga ini setiap investor yang masuk bisa segera diproses dan segera merealisasikan investasinya," kata dia.
Business gathering tersebut dihadiri sekitar 100 orang berasal dari perusahaan Singapura yang beroperasi di Batam dan bahkan pengusaha yang langsung datang dari Singapura, antara lain PT Cesco Offshore and Engineering, PT Petrus Indonesia.
Selanjutnya PT Nanindah Mutiara Shipyard, PT Idea Square, BW Bayswater Shipping and Forwarding, PT Asia Foundrey and Engineering, PT Leadon International, PT Rotary Engineering Indonesia, PT Panasonic Industrial Device Batam, PT Nippon Steel and Sumikin Batam, PT Epcos Indonesia, PT Nusatama Properts Panbil, PT Bank OUB Indonesia.(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar