Batam – Keterbatasan lahan dan kondisi perekonomian di negara-negara Eropa, memberikan implikasi ke Asia Tenggara, termasuk Batam. Pengelola kawasan logistik di Italia, Cis Interporto Valcano mulai melirik Batam. Mereka berencana ekspansi usaha dengan membuka kawasan industri di Batam.
“Mereka sedang mencari wilayah kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Pengusaha Italia akan ikut dengan pengelola Cis Interporto Valcano tersebut,” ujar Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho, melalui Kasubdit Humas dan Publikasi, Ilham Eka Hartawan, kemarin.Dalam hal ini, BP Batam membuka peluang kerja sama seperti diharapkan Italia.
“Terbuka peluang kerja sama antarkawasan industri dan peluang membuka kawasan industri baru untuk melakukan perluasan usahanya,” beber Ilham.Rombongan pengelola kawasan dan pengusaha Italia akan berkunjung Maret 2014 ini.
“Dalam waktu dekat, kita akan menerima kunjungan investor dari Italia,” kata Ilham, tanpa menjelaskan tanggal kehadiran delegasi tersebut.
Menurut Ilham, untuk tahap awal, pengelola kawasan industri dan pengusaha Italia itu ingin melakukan penjajakan. Penjajakan dimaksud terkait perizinan di Batam.
Mereka ingin mengetahui lebih jelas mengenai fasilitas perizinan di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas atau free trade zone (FTZ) Batam. “Mudah-mudahan segera sesudahnya ada pengajuan investasi,” harap Ilham.
Selain Italia, Jepang juga akan berkunjung ke Batam. Kunjungan terkait dengan kerja sama investasi di Batam. Diharapkan, kehadiran delegasi Jepang nanti, akan membuka peningkatan kerja sama investasi.
“Yang akan berkunjung adalah badan penanaman modal dari Jepang,” ungkap dia.
Ilham berharap, investasi di Batam akan terus meningkat. Sinyal peningkatan investasi di Batam sudah terlihat sejak awal tahun 2014. Januari 2014, sebanyak 13 penanaman modal asing (PMA) masuk Batam. Selain perusahaan baru, ada tiga PMA melakukan pengembangan usaha.
Nilai investasi yang didaftarkan dan melakukan pengembangan di Batam sekitar Rp 1,847 triliun. Sementara untuk kebutuhan tenaga kerja, perusahaan baru itu akan menyerap sekitar 500 orang tenaga. Perluasan usaha nilai investasinya sekitar Rp 1,569 triliun.
Mereka bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen bisnis, pendidikan bahasa swasta, reparasi kapal, penyewaan mesin dan peralatan industri, real estate yang dimiliki sendiri, pembangunan dan pengusahaan kawasan, pembangunan rumah tinggal, perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga.(MARTUA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar