Selasa, 18-03-2014 ( sumber : Batam Today )
| ||||
|
BATAMTODAY.COM, Batam - Penanaman investasi asing di Batam tahun 2014 ini mengalami pertumbuhan yang signifkan. Untuk periode Februari saja, Badan Pegusahaan (BP) Batam mencatat 9 (sembilan) PMA yang melakukan pendaftaran, dengan nilai investasi sebesar US$20.280.894 yang diperkirakan menyerap 551 tenaga kerja domestik.
Menurut Direktur PTSP BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, dari total nilai investasi sebesar US$20.280.894, semuanya merupakan investasi baru, tidak ada perluasan usaha. "Pada periode ini tidak terdapat perluasan usaha," kata Dwi Djoko Wiwoho, Senin (17/4/2014).
Total investasi pada Februari tersebut, berasal dari beberapa negara yakni Singapura, Inggris, India, Selandia Baru, dan Australia dengan bidang usahanya adalah industri makaroni, mie dan produk sejenisnya, kegiatan konsultasi manajemen, jasa pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas migas, jasa akomodasi villa, jasa konsultasi manajemen, jasa penyewaan mesin dan alat berat, jasa penunjang minyak dan gas bumi, konstruksi gedung tempat tinggal.
Kemudian PMA yang telah mendapatkan Izin Usaha Tetap (IUT) yakni perusahaan bidang perdagangan besar mesin kantor dan industri, alat transportasi laut, suku cadang dan perlengkapannya, gabungan dari negara RRC, Singapura dan Indonesia. Lalu perusahaan gabungan Singapura, Indonesia bidang industri bangunan lepas pantai dan bangunan terapung.
"Serta gabungan Malaysia dan Indonesia untuk erusahaan bidang jasa industri untuk berbagai pengerjaan khusus logam dan barang dari logam, dengan total investasi sebesar US$3.400.000," terang Djoko.
Bila dibandingkan dengan periode yang sama bulan Februari 2013, jumlah aplikasi PMA baru yang mendapatkan persetujuan mengalami kenaikan sebesar 55,55%, dan kenaikan pada nilai investasinya sebesar 362,15% karena hanya 5 perusahaan dengan nilai investasi sebesar US$5.600.000,-,
"Dengan demikian, kumulatif PMA sejak 1971 s/d Februari 2014 telah mencapai 1.769 PMA dengan nilai investasi mencapai US$6.997.876.357,83," tutupnya.
Menurut Direktur PTSP BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, dari total nilai investasi sebesar US$20.280.894, semuanya merupakan investasi baru, tidak ada perluasan usaha. "Pada periode ini tidak terdapat perluasan usaha," kata Dwi Djoko Wiwoho, Senin (17/4/2014).
Total investasi pada Februari tersebut, berasal dari beberapa negara yakni Singapura, Inggris, India, Selandia Baru, dan Australia dengan bidang usahanya adalah industri makaroni, mie dan produk sejenisnya, kegiatan konsultasi manajemen, jasa pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas migas, jasa akomodasi villa, jasa konsultasi manajemen, jasa penyewaan mesin dan alat berat, jasa penunjang minyak dan gas bumi, konstruksi gedung tempat tinggal.
Kemudian PMA yang telah mendapatkan Izin Usaha Tetap (IUT) yakni perusahaan bidang perdagangan besar mesin kantor dan industri, alat transportasi laut, suku cadang dan perlengkapannya, gabungan dari negara RRC, Singapura dan Indonesia. Lalu perusahaan gabungan Singapura, Indonesia bidang industri bangunan lepas pantai dan bangunan terapung.
"Serta gabungan Malaysia dan Indonesia untuk erusahaan bidang jasa industri untuk berbagai pengerjaan khusus logam dan barang dari logam, dengan total investasi sebesar US$3.400.000," terang Djoko.
Bila dibandingkan dengan periode yang sama bulan Februari 2013, jumlah aplikasi PMA baru yang mendapatkan persetujuan mengalami kenaikan sebesar 55,55%, dan kenaikan pada nilai investasinya sebesar 362,15% karena hanya 5 perusahaan dengan nilai investasi sebesar US$5.600.000,-,
"Dengan demikian, kumulatif PMA sejak 1971 s/d Februari 2014 telah mencapai 1.769 PMA dengan nilai investasi mencapai US$6.997.876.357,83," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar