Tujuh Perusahaan Uji Komponen di Lab BP Batam

Maret 26, 2014 ( sumber : Tanjung Pinang Pos )

Pengoperasian laboratorium
F-NET

BATAM – Pengoperasianlaboratorium uji produk komponen elektronik perusahaan di Batam, sudah berjalan. Tujuh perusahaan, melakukan uji komponen ke laboratorium milik Badan Pengusahaan (BP) Batam ini. Di mana, empat perusahaan berasal dari kawasan industri dan tiga di luar kawasan industri.Demikian disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan, Selasa (25/3) di Batam.

“Apply pengujian laboratorium material industri sudah ada yang dilakukan. Tapi uji lab biji plastik, untuk kebutuhan di kawasan industri dan luar kawasan,” ungkap Ilham.

Material dilakukan uji di lab, yang terletak di Politeknik Batam itu, dimaksudkan untuk monitor dan mainan. Dimana, sertifikasi pengujian material biji plastik dilakukan pertahun.

“Kalau untuk mainan, pengujian lab dilakukan per pengiriman. Material industri, biji plastik biasanaya untuk membuat monitor,” jelas Ilham.

Ditanya tarif uji laboratorium BP Batam, diakui sudah diatur daalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) nomor 47 tahun 2011. “PNBP itu sudah diatur tarifnya,” imbuhnya.

Sebelumnya, BP Batam mensosialisasikan keberadan lab uji komponen elektronik perusahaan atau industri di Batam. Dimana, laboratorium uji elektronik ini sudah terakreditas, sehingga hasilnya akan diakui secara nasional dan internasional.

Dengan demikian, di Batam ada empat institusi, yang siap mengeluarkan sertifikat hasil uji lab. Selain lab BP Batam, juga Sucofindo, Surveyor Indonesia dan Balai BPOM. Khusus lab BP Batam, peralatan uji lab diterima dari Kementerian Perindustrian.

Laboratorium bisa mendeteksi enam bahan berbahaya yang dilarang oleh Uni Eropa. Diantaranya, lead/timbal (Pb), Cadnium (Cd), Mercury (Hg), Hexavalent Chromium (Cr6+), PolyBrominated Biphenyls (PBBs), dan PolyBrominated Diphenyl Ethers (PBDEs). Lab menganalisa kandungan berbahaya dalam material komponen elektronika. (mbb)