RABU, 12 MARCH 2014 ( sumber : haluan kepri )
Batam (HK)- Kebakaran hutan di Batam terjadi lagi.
Sepanjang Selasa (11/3) kemarin, ada empat kawasan hutan yang terbakar. Sama seperti kebakaran terdahulu, penyebab terbakarnya hutan masih belum diketahui.
"Hari ini (kemarin, red) ada 4 titik api kebakaran yang terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan. Di antaranya, hutan pinggir jalan di depan Southlink Tiban Kampung, hutan Mata Kucing Tiban Housing, hutan Dam Seiladi dan hutan belakang gedung logistik KPU Batam ini," kata Kepala Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) BP Batam, Slamet Sriyanto ditemui saat memimpin pemadaman api yang memakar hutan yang berada di belakang Kantor KPU Batam, Tanjungpinggir, Sekupang, siang kemarin.
Dikatakan Slamet, sampai saat ini baru hutan belakang gedung logistik KPU yang baru bisa dipadamkan. Sedangkan di tiga titik kebakaran hutan yang lainnya, masih proses pemadaman.Menurut Slamet, api yang membakar kawasan hutan di pinggir jalan Southlink, Tiban Kampung, hutan Mata kucing dan hutan Dam Seiladi, cukup parah. Kobaran api, kata dia, cukup menyulitkan petugas melakukan pemadaman.
"Kita berusaha keras agar api jangan sampai merembet ke rumah warga," ujarnya.
Pantauan di lokasi kebakaran hutan di seberang Southlink, arah menuju Tiban Kampung, kobaran api sangat terlihat jelas oleh setiap pengendara yang saat itu melintas. Kepulan asap yang membumbung ke langit semakin membuat suasana sedikit mencekam.
"Kita khawatir api sampai ke rumah warga di Tiban Kampung," kata salah seorang petugas polisi di lokasi.
Sementara itu, pengguna jalan tampak memacu laju kendaraan. Dari arah berlawanan, pengendara terlihat melambatkan laju kendaraan sembari menyaksikan kobaran api yang membakar pepohonan di hutan tersebut.
Di tempat lain, api yang membakar hutan di belakang gudang logistik Kantor KPU Batam, mengagetkan sejumlah pegawai di kantor tersebut. Para warga yang siang itu sedang bekerja melipat surat suara pemilu legislatif, berhamburan menyelamatkan diri.
Anis, salah seorang warga yang sedang melipat surat suara mengaku kaget begitu mengetahui ada kebakaran.
"Saya dan teman-teman yang lain langsung keluar," tuturnya.
Zaeharudin, pria yang juga bekerja melipat dan mensortir surat suara menuturkan bahwa kebakaran hutan terjadi secara tiba-tiba. Dia pun bergegas lari meninggalkan bekas gedung PTUN Tanjungpinang itu.
"Kami sangat kaget dan cemas, karena kobaran api tiba-tiba muncul dan membakar hutan yang berjarak hanya dua meteran dari tempat kami bekerja," kata Zaeharudin dengan nafas terengah-engah.
Sumber api penyebab terbakarnya hutan tersebut belum diketahui.
"Saya lihat ada asap dan api yang lansung tiba-tiba menyala. Saya dan rekan saya lansung bergerak memadamkan api, agar tidak merembet ke gudang logistik tempat para pekerja melakukan proses pelipatan kertas surat suara," kata Briptu Kurniawan, polisi yang sedang berjaga di Kantor KPU Batam.
Ia mengatakan, api baru bisa dipadamkan setelah petugas kebakaran tiba dan menyemprotkan air.
Suasana mulai tenang setelah Kepolresta Barelang, Kombes Pol Moh Hendra Suhartiyono tiba di lokasi kejadian.
"Sekarang apinya sudah padam, para pekerja pelipat surat suara sudah bisa kembali untuk beraktivitas," ujar Hendra. (vnr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar