Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana membangun dua koridor monorel di Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dan prosesnya kini memasuki tahap pelelangan.

"Total sekitar 56 kilometer yang akan dibangun pada dua koridor masing-masing Bandara Internasional Hang Nadim-Nagoya dan Pelabuhan Internasional Batam Centre-Tanjunguncang," kata Kasubdit Perencanaan Pembangunan BP Batam, Imam Bachroni di Batam, Selasa.

Ia mengatakan untuk jalur Bandara Internasional Hang Nadim Batam ke wilayah Nagoya sepanjang 28,4 kilometer, rutenya akan melewati pusat-pusat peemukiman padat penduduk bukan mengikuti alur jalan utama kendaraan lain.

Sementara untuk jalur Pelabuhan Internasional Batam Centre menuju Tanjunguncang sepanjang 27,6 kilometer akan melewati pusat Pemerintahan Kota Batam, kawasan Industri Mukakuning, hingga Kawasan Industri Tanjunguncang yang rutenya sejajar dengan jalan kendaraan umum lain.

"Semua memang menghubungkan pintu masuk kota dengan kawasaan industri, perniagaan dan pemukiman warga. Sehinga diharapkan akan menjadi pilihan utama masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan, jika segera ada pemenang lelang yang diperoleh, maka diharapkan 2016 mulai pembangunan fisik, dan 2018 sudah mulai beroperasi.

"Menurut hitung-hitungan kami, proses pembangunan dua koridor tersebut akan selesai dua tahun. Sehingga 2018 sudah bisa dioperasikan," kata Imam.

Ia mengatakan, lelang dilakukan secara terbuka dan boleh diikuti semua perusahaan yang memiliki kualifikasi bidang tersebut.

"Siapa saja boleh jadi peserta yang penting memenuhi kualifikasi. Kami ingin segera terealisasi sehingga ada pilihan transportasi massal bagi pekerja berbiaya murah sehingga mampu mengurangi kemacetan," kata Imam.

Selain itu, kata dia, BP Batam juga merancang pembangunan jalan tol khusus angkutan barang industri yang akan terhubung dengan pelabuhan Batuampar.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho menyatakan agar bisa bersaing dengan kawasan industri lain, Batam harus terus membaangun berbagai fasilitas yang memudahkan akses pekerja dan arus barang kebutuhan perusahaan.(Antara)