Kamis, 27 Maret 2014 ( sumber : Kepri Antara News )
Batam (Antara Kepri) - Perwakilan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia, Kamis siang mengunjungi Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menggali potensi investasi kawasan bebas untuk disampaikan pada pengusaha Amerika.
Tiga perwakilan Konsulat Amerika tersebut adalah, Philip Nervig (Economic Officer/US Embassy Jakarta), Trevor Olson (Ekonomic Officer/APP Medan), Rachma Jaurinata (Economic Staff/APP Medan).
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja bersama Anggota 5/Deputi Bidang Pengendalian Asroni Harahap, dan sejumlah pejabat utama BP Batam lain.
Philip Nervig dalam pertemuan tersebut mengatakan, ingin mendapatkan berbagai informasi terbaru mengenai perkembangan di Batam, khususnya di bidang ekonomi.
Ia mengatakan, informasi tersebut akan diberikan kepada para pengusaha yang berada di Amerika Serikat agar dapat berinvestasi di Batam.
Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja menyampaikan apresiasi atas kedatangan delegasi Amerika ke Batam karena sudah memperhatikan Batam sebagai salah satu tujuan investasi bagi para pengusaha di Amerika Serikat.
Mustofa juga menyampaikan bahwa sebelum Batam berkembang saperti sekarang ini investor pertama yang masuk ke Batam adalah perusahaan Mc Dermott yang bergerak di bidang jasa pembuatan konstruksi untuk pengeboran minyak lepas pantai (oil and gas supporting) yang berasal dari Amerika Serikat pada 1969.
Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut menyangkut perkembangan Batam ke depan sebagai kawasan industri di wilayah Asia Tenggara yang saat ini memiliki pesaing dari kawasan serupa di Singapura, Johor Malaysia, Vietnam, Filipina yang sudah menerapkan beberapa konsep pengembangan di berbagai bidang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di negaranya masing-masing.
Mustofa mengatakan bahwa sebagai salah satu pengembang kawasan industri dan perdagangan bebas di Indonesia, BP Batam harus menyiasati berbagai permasalahan yang akan terjadi.
"Salah satu kuncinya adalah pembangunan dengan mengacu pada 'Road Map' BP Batam melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan SDM, intensifikasi dan pemanfaatan lahan, serta pemasaran dan promosi terfokus," kata dia.
Mustofa mengaakan, selain itu BP Batam juga sedang mengupayakan untuk meningkatkan perkembangan industri yang bernilai tambah tinggi, seperti industri animasi, green industri, dan MRO (Maintenance Repair and Overhaul) yang sudah dijalankan oleh Lion Air dengan total nilai investasi 250 juta dolar Amerika (AS).
"Saat ini Lion Air sudah membangun tempat khusus untuk perbaikan pesawat terbang dan juga menjadikan Batam sebagai hubnya untuk penerbangan wilayah Indonesia bagian barat. Lion grup juga merencanakan penerbangan internasional ke Malaysia dan Hongkong, Bangkok, serta Jeddah yang nantinya akan mulai beroperasi pada Agustus 2014," kata Mustofa.
Rencananya setelah pertemuan ini delegasi AS akan menghadiri undangan BP Batam dalam membahas program Road Map BP Batam dan membahas khusus pengembangan kerja sama antara Indonesia (Batam) dengan Amerika Serikat yang memfokuskan pada peningkatan industri. (Antara)
Tiga perwakilan Konsulat Amerika tersebut adalah, Philip Nervig (Economic Officer/US Embassy Jakarta), Trevor Olson (Ekonomic Officer/APP Medan), Rachma Jaurinata (Economic Staff/APP Medan).
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja bersama Anggota 5/Deputi Bidang Pengendalian Asroni Harahap, dan sejumlah pejabat utama BP Batam lain.
Philip Nervig dalam pertemuan tersebut mengatakan, ingin mendapatkan berbagai informasi terbaru mengenai perkembangan di Batam, khususnya di bidang ekonomi.
Ia mengatakan, informasi tersebut akan diberikan kepada para pengusaha yang berada di Amerika Serikat agar dapat berinvestasi di Batam.
Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja menyampaikan apresiasi atas kedatangan delegasi Amerika ke Batam karena sudah memperhatikan Batam sebagai salah satu tujuan investasi bagi para pengusaha di Amerika Serikat.
Mustofa juga menyampaikan bahwa sebelum Batam berkembang saperti sekarang ini investor pertama yang masuk ke Batam adalah perusahaan Mc Dermott yang bergerak di bidang jasa pembuatan konstruksi untuk pengeboran minyak lepas pantai (oil and gas supporting) yang berasal dari Amerika Serikat pada 1969.
Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut menyangkut perkembangan Batam ke depan sebagai kawasan industri di wilayah Asia Tenggara yang saat ini memiliki pesaing dari kawasan serupa di Singapura, Johor Malaysia, Vietnam, Filipina yang sudah menerapkan beberapa konsep pengembangan di berbagai bidang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di negaranya masing-masing.
Mustofa mengatakan bahwa sebagai salah satu pengembang kawasan industri dan perdagangan bebas di Indonesia, BP Batam harus menyiasati berbagai permasalahan yang akan terjadi.
"Salah satu kuncinya adalah pembangunan dengan mengacu pada 'Road Map' BP Batam melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan SDM, intensifikasi dan pemanfaatan lahan, serta pemasaran dan promosi terfokus," kata dia.
Mustofa mengaakan, selain itu BP Batam juga sedang mengupayakan untuk meningkatkan perkembangan industri yang bernilai tambah tinggi, seperti industri animasi, green industri, dan MRO (Maintenance Repair and Overhaul) yang sudah dijalankan oleh Lion Air dengan total nilai investasi 250 juta dolar Amerika (AS).
"Saat ini Lion Air sudah membangun tempat khusus untuk perbaikan pesawat terbang dan juga menjadikan Batam sebagai hubnya untuk penerbangan wilayah Indonesia bagian barat. Lion grup juga merencanakan penerbangan internasional ke Malaysia dan Hongkong, Bangkok, serta Jeddah yang nantinya akan mulai beroperasi pada Agustus 2014," kata Mustofa.
Rencananya setelah pertemuan ini delegasi AS akan menghadiri undangan BP Batam dalam membahas program Road Map BP Batam dan membahas khusus pengembangan kerja sama antara Indonesia (Batam) dengan Amerika Serikat yang memfokuskan pada peningkatan industri. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar