Rabu, 26 Maret 2014 ( sumber : Kepri Antara News )
Batam (Antara Kepri) - Setelah gugatannya terhadap proses seleksi Kepala BP Batam dikabulkan Pengadilan Tata Usaha Negara beberapa waktu lalu, pejabat BP Batam Istono mengatakan akan kembali mendaftar dan mengikuti seleksi jika prosesnya dibuka kembali.
"Kalau ada seleksi lagi, saya ikutan lagi, tidak ada masalah," kata Istono di Batam, Rabu.
Ia menyesali proses seleksi sebelumnya tidak transparan dan tidak layak. Dan Istono bersyukur gugatannya dikabulkan PTUN, hingga seleksi Kepala Badan Pengusahaan Batam yang dilaksanakan Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas tidak berlaku.
Istono menyatakan masih tertarik dengan jabatan Kepala BP Batam dan bersedia melakukan tes dari awal, asalkan tesnya bersifat terbuka dan bahan tesnya sesuai.
Karena menurut dia, seleksi sebelumnya tidak layak untuk diikuti pejabat yang umumnya sudah mengabdi puluhan tahun di BP Batam.
"Tesnya itu seperti tes psikologi. Apakah tes itu pantas buat kami yang sudah bertahun-tahun di BP. Sudah terbukti kami bisa bekerja dengan baik," kata dia.
Ia menyarankan tes seleksi selanjutnya dilakukan secara terbuka, dengan panelis ekonom ternama, yang memahami kerja BP Batam. Bukan tes umum.
"Misalnya saja tes dilakukan Tantri Abeng, atau yang lainnya. Panelis bertanya, peserta menjawab. Dilaksanakan terbuka, disaksikan masyarakat umum," kata dia.
Pertanyaan dalam tes harus bersifat teknis dan bersentuhan dengan kebijakan khusus, untuk mengetahui kapabilitas peserta, kata dia.
"Tapi, DK pasti tahu cara tes yang baik. Serahkan itu pada DK," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kawasan Batam, Ahmad Dahlan mengatakan Ketua Dewan Kawasan yang juga Gubernur Kepri memanggil seluruh pihak untuk merundingkan persoalan seleksi Kepala BP Batam.
"Ada rapat dengan Gubernur tentang seleksi Kepala BP Batam," kata dia.
Dia berharap persoalan pemilihan Kepala BP Batam bisa segera selesai, agar tidak mengganggu investasi di kota kepulauan itu. (Antara)
"Kalau ada seleksi lagi, saya ikutan lagi, tidak ada masalah," kata Istono di Batam, Rabu.
Ia menyesali proses seleksi sebelumnya tidak transparan dan tidak layak. Dan Istono bersyukur gugatannya dikabulkan PTUN, hingga seleksi Kepala Badan Pengusahaan Batam yang dilaksanakan Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas tidak berlaku.
Istono menyatakan masih tertarik dengan jabatan Kepala BP Batam dan bersedia melakukan tes dari awal, asalkan tesnya bersifat terbuka dan bahan tesnya sesuai.
Karena menurut dia, seleksi sebelumnya tidak layak untuk diikuti pejabat yang umumnya sudah mengabdi puluhan tahun di BP Batam.
"Tesnya itu seperti tes psikologi. Apakah tes itu pantas buat kami yang sudah bertahun-tahun di BP. Sudah terbukti kami bisa bekerja dengan baik," kata dia.
Ia menyarankan tes seleksi selanjutnya dilakukan secara terbuka, dengan panelis ekonom ternama, yang memahami kerja BP Batam. Bukan tes umum.
"Misalnya saja tes dilakukan Tantri Abeng, atau yang lainnya. Panelis bertanya, peserta menjawab. Dilaksanakan terbuka, disaksikan masyarakat umum," kata dia.
Pertanyaan dalam tes harus bersifat teknis dan bersentuhan dengan kebijakan khusus, untuk mengetahui kapabilitas peserta, kata dia.
"Tapi, DK pasti tahu cara tes yang baik. Serahkan itu pada DK," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kawasan Batam, Ahmad Dahlan mengatakan Ketua Dewan Kawasan yang juga Gubernur Kepri memanggil seluruh pihak untuk merundingkan persoalan seleksi Kepala BP Batam.
"Ada rapat dengan Gubernur tentang seleksi Kepala BP Batam," kata dia.
Dia berharap persoalan pemilihan Kepala BP Batam bisa segera selesai, agar tidak mengganggu investasi di kota kepulauan itu. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar