kAMIS, 06 MARCH 2014 ( sumber : haluan kepri )
BATAM (HK) -- Kebakaran yang melanda kawasan hutan di Kota Batam terjadi. Hingga Rabu (5/2), luasan hutan yang terbakar diperkirakan sudah hampir mencapai 300 hektar.
Kepala Bidang Kehutanan Dinas KP2K Batam, Emri Zuramen mengatakan, data terakhir yang tercatat, ada sekitar 265 hektar lahan hutan lindung yang terbakar. Data tersebut belum termasuk kebakaran hutan yang terjadi pada Rabu (5/2) kemarin.
Kata dia, dalam sehari, sedikitnya ada enam titik hutan terbakar. Karena itu, luasan hutan yang terbakar hingga Rabu kemarin diprediksi sudah mencapai 300 hektar.
"Paling besar hutan lindung terbakar di wilayah Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk. Untuk penyebabnya, kita belum tahu apakah disengaja atau terbakar sendiri," katanya.
Kemarin, si jago merah mengamuk di sejumlah titik. Kebakaran besar terjadi di kawasan hutan lindung di Seiharapan, Kecamatan Sekupang dan kawasan hutan di Bandara Internasional Hang Nadim, Kecamatan Nongsa.
Di Seiharapan, api yang melalap hutan menimbulkan api besar dan asap tebal yang membumbung ke angkasa. Pemandangan itu sempat menarik perhatian sejumlah pengendara yang melintas di wilayah tersebut.
Nur Patria Kurniawan, Kepala Seksi Konsevasi wilayah II, Balai Koservasi Sumber Daya Alam (KSDA) mengatakan, petugas dari Brigadir Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Bridalkarhutla), dan Penanggulanan Bahaya Kebakaran (PBK) BP Batam tidak bisa masuk ke titik api.
Karena mobil pemadam kebakaran tak bisa mendekat, maka petugas pun dibuat kerepotan. Belum lagi berhasil memadamkan api, petugas kembali mendapat laporan telah terjadi kebakaran di hutan lindung dekat kawasan Bukit Mata Kucing.
"Kita sulit masuk. Apalagi mobil PBK BP (Badan Pengusahaan) Batam, padahal kita mau masuk dengan membawa mesin penyedot air. Kalau pakai perahu karet mungkin baru bisa kita nyebrang ke lokasi hutan terbakar itu," kata Nur Patria Kurniawan yang terjun ke lokasi kebakaran di Seiharapan.
Dia juga menyebutkan pihak Bridalkarhutla Manggala Agni ini dalam memadamkan api tidak membawa air melainkan membawa mesin penyedot air. Berbeda dengan mobil PBK BP Batam, yang membawa air untuk memadamkan kebakaran, jika pihaknya mencari sumber air untuk menyiram api yang membakar hutan.
"Mesin menyedot air yang kita miliki 15 menit bisa menghabiskan air dua unit tangki air mobil PBK BP Batam. Jadi dalam memadamkan api, kita mencari sumber air bukan membawa air," terangnya.
Kata dia, dari data yang dimiliki, paling banyak hutan lindung yang terbakar dibandingkan hutan konservasi. Dan dalam tugasnya, pihaknya mengutamakan dulu untuk memadamkan hutan konservasi yang terbakar.
Sementara di kawasan hutan dekat Bandara Hang Nadim, Rabu sekitar pukul 13.00 WIB. Di sini, diperkirakan luas hutan yang terbakar mencapai lima hektar. Kebakaran juga sempat menimbulkan kecemasan warga Perumahan Permata Bandara Regency karena tiupan angin yang kencang membuat api mengarah ke perumahan tersebut.
Beruntung, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.30 WIB. Petugas sempat kewalahan melakukan pemadaman dikarenakan titik api pecah di berbagai titik. Kondisi dipersulit dengan angin yang bertiup kencang sehingga api cepat menyebar. Petugas pemadam kebakaran Bandara Hang Nadim yang tidak sanggup lantas meminta bantuan kepada petugas pemadam kebakaran dari Kecamatan Nongsa, Punggur dan Batuampar.
Charles Simamora, seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan, lahan yang terbakar sekitar lima hektar. Petugas harus mengisi air ke mobil tangki hingga lima kali untuk memadamkan api.
"Petugas PMK dari bandara tadi ngontak. Kami langsung meluncur. Lahan yang terbakar kira-kira seluas lima hektar. Namun apinya pecah, jadi agak sulit dipadamkan," kata Charles.
Lokasi lahan yang terbakar berada di hutan pinggir jalan sekitar 1 KM dari simpang bandara arah Batu Besar. Dari bandara sendiri, lahan yang terbakar ini kira-kira berjarak 1 KM dari hanggar baru Lion Air.
Warga perumahan Permata Bandara, Zainal mengatakan kira-kira pukul 13.00 WIB, ada anak-anak yang pulang sekolah mengatakan ada api di semak seberang jalan perumahan.
"Anak-anak SD tadi yang bilang, ada api di situ. Waktu itu apinya masih kecil, tapi tiba-tiba saja sudah membesar dan menyebar," katanya.
Sejauh ini, kebakaran tersebut belum mempengaruhi jarak pandang hingga mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Hang Nadim. (cw71/cw81)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar