Ekspor barang produksi industri galangan kapal di Batam masih
menjadi yang terbesar di Indonesia. Itu terlihat dari data realisasi
ekspor kapal RI selama periode Januari hingga September 2012. Kondisi
ini mempertegas Batam sebagai daerah yang diperhitungkan dalam produksi
tugboat di Tanah Air.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri Johanes Kennedy mengatakan, di bidang produksi kapal, Batam sudah menjadi leading sector di Indonesia. ”Produksi kapal-kapal dari Indonesia khusus untuk tugboat dan kapal-kapal kecil sebagian besar dihasilkan galangan kapal di Batam,” katanya di Batam Centre, Jumat (28/9).
Dia menjelaskan, selain untuk ekspor, produksi kapal dari perusahaan yang ada di Batam juga untuk memenuhi pasar Tanah Air. Ia mengatakan, banyak kapal-kapal yang digunakan petugas di bidang kelautan yang menggunakan kapal buatan Batam. Selain itu banyak juga pengusaha bidang kelautan di Indonesia yang mendatangkan kapalnya dari Batam.
Kapal-kapal buatan Batam ini sudah sampai hingga Eropa dan Amerika tetapi sebagian besar dari kapal ekpor itu masih lewat Singapura. Hal ini dikarenakan tidak adanya pelabuhan di Batam yang khusus menuju negara tujuan. ”Kalau ekspor, masih lewat Singapura. Kita masih belum punya pelabuhan khusus yang bisa langsung menjangkau negara tujuan ekspor,” kata John.
Menurut John, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, realisasi ekspor kapal RI selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 1,01 miliar dolar AS, naik signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 0,68 miliar dolar AS.
”Lebih 60 persen realisasi ekspor kapal tersebut berasal dari Batam. Persisnya saya kurang tahu, datanya ada sama saya tapi tidak saya pegang. Tapi hal ini merupakan hal yang membangggakan untuk industri galangan kapal di Batam. Jumlah industri galangan kapal sendiri yang ada di Batam saat ini mencapai 90 perusahaan,” kata John.
Bahkan Surabaya yang sudah lebih dulu mengembangkan galangan kapal kini tidak bisa menyaingi perkembangan galangan Kapal di Batam.Beberapa galangan kapal di Indonesia selain Batam daan Surabaya adalah Palembang, Pontianak, dan Jakarta. Tetapi kota-kota tersebut masih minim pesanan dari luar negeri. *** (105)
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri Johanes Kennedy mengatakan, di bidang produksi kapal, Batam sudah menjadi leading sector di Indonesia. ”Produksi kapal-kapal dari Indonesia khusus untuk tugboat dan kapal-kapal kecil sebagian besar dihasilkan galangan kapal di Batam,” katanya di Batam Centre, Jumat (28/9).
Dia menjelaskan, selain untuk ekspor, produksi kapal dari perusahaan yang ada di Batam juga untuk memenuhi pasar Tanah Air. Ia mengatakan, banyak kapal-kapal yang digunakan petugas di bidang kelautan yang menggunakan kapal buatan Batam. Selain itu banyak juga pengusaha bidang kelautan di Indonesia yang mendatangkan kapalnya dari Batam.
Kapal-kapal buatan Batam ini sudah sampai hingga Eropa dan Amerika tetapi sebagian besar dari kapal ekpor itu masih lewat Singapura. Hal ini dikarenakan tidak adanya pelabuhan di Batam yang khusus menuju negara tujuan. ”Kalau ekspor, masih lewat Singapura. Kita masih belum punya pelabuhan khusus yang bisa langsung menjangkau negara tujuan ekspor,” kata John.
Menurut John, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, realisasi ekspor kapal RI selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 1,01 miliar dolar AS, naik signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 0,68 miliar dolar AS.
”Lebih 60 persen realisasi ekspor kapal tersebut berasal dari Batam. Persisnya saya kurang tahu, datanya ada sama saya tapi tidak saya pegang. Tapi hal ini merupakan hal yang membangggakan untuk industri galangan kapal di Batam. Jumlah industri galangan kapal sendiri yang ada di Batam saat ini mencapai 90 perusahaan,” kata John.
Bahkan Surabaya yang sudah lebih dulu mengembangkan galangan kapal kini tidak bisa menyaingi perkembangan galangan Kapal di Batam.Beberapa galangan kapal di Indonesia selain Batam daan Surabaya adalah Palembang, Pontianak, dan Jakarta. Tetapi kota-kota tersebut masih minim pesanan dari luar negeri. *** (105)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar