Beroperasi di Batam dan Karimun
BATAM (HK)- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto meresmikan tujuh perusahaan yang beroperasi di Batam dan Karimun dengan nilai investasi mencapai Rp4,4 triliun. Sehari sebelumnya perusahaan BUMN Cina, Sinopec Group melakukan soft launching di Pulau Janda Berhias dengan nilai investasi sebesar Rp7,7 triliun.
Ketujuh perusahaan yang diresmikan kemarin di acara Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional di Harbour Bay, Batam, yakni PT Multi Ocean Shipyard, dengan nilai investasi Rp3 triliun, Karimun Marinir Shipyard dengan nilai investasi Rp285 miliar, Terminal Ferry Harbour Bay senilai Rp200 miliar. Kemudian PT Bodynits International Indonesia, PT Graha Gemilang Internasional (GGI) Hotel, Nagoya Mansion Hotel and Residence dan Swiss Bell Harbour Bay Batam.
Gubernur Kepri HM Sani mengatakan sejak keluarnya PP Nomor 10 Tahun 2012 tentang perlakukan kepabeanan, perpajakan dan cukai serta tata laksana pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari serta berada di kawasan FTZ, maka telah memberikan dampak positif bagi Kepri. Hal ini bisa dilihat dari adanya 12 perusahaan baru yang beroperasi selama tahun 2012.
Dengan masuknya perusahaan itu, lanjut Sani, pemerintah tetap terus mendukung dan mendorong pertumbuhan industri di setiap wilayah yang ada di Kepri. Dan tentu berusaha melakukan konektivitas antar kabupaten/kota yang ada, baik lewat jalur laut maupun udara.
Selain pertumbuhan industri daerah, tentunya kata Sani, kesejahteraan masyarakat akan terangkat. Dan pastinya pendapatan daerah akan dikembalikan ke masyarakat.
"Kita sudah menjalankan program penanggulang kemiskinan. Program disusun dan dijalankan dengan biaya gotong royong sebesar Rp255,9 miliar pada tahun 2012. Dana itu untuk renovasi rumah tidak layak huni, pelayanan kesehatan gratis melalui Jamkesda, bantuan modal usaha dan beasiswa dan lain sebagainya," kata Sani di sela-sela acara Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional di Harbour Bay, Batam, Kamis (11/10).
Dorong TTG
Pemerintah daerah (Pemda) harus mendorong inovasi teknologi tepat guna (TTG) yang dikreasikan masyarakat. Pemda juga hendaknya memberikan bantuan dan fasilitas agar pengembangan TTG dapat dilakukan secara optimal.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan hal itu saat membuka gelar TTG Nasional di Harbour Bay, Batam, Kamis (11/10).
"Kami berharap pemimpin daerah terus memberi ruang dan dorongan TTG," kata Djoko.
Ia mengatakan selain pemerintah, pihak perguruan tinggi dan pengusaha lokal juga harus bersinergi dalam mengembangkan TTG demi kesejahteraan masyarakat.
"Harus semangat berkarya dan berkreasi. Tidak boleh puas diri harus kembangkan PTT untuk mengembangkan usaha," kata dia.
Menteri mengatakan Indonesia kaya akan sumber daya alam dan juga memiliki sumber daya manusia yang besar sehingga penguasaan teknologi menjadi kebutuhan dasar untuk kesejahteraan rakyat.
Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional hendaknya menjadi wadah sosialisasi teknologi terapan baru, kata Menteri. "Pengenalan inovasi, pengembangan SDM sebagai dasar kreasi," kata Menteri melanjutkan. Indonesia, dalam indeks internasional, menempati ranking 100 dari 122 negara dalam pengembangan TTG.
"Indonesia masuk dalam kelompok marginal," kata Menteri.
Maka dari itu, kata Menteri, pemerintah mengajak perguruan tinggi, pengusaha dan LSM untuk mendukung dan mendorong dalam menangkap peluang menghadapi tantangan masa kini dan mendatang dengan pengembangan TTG.
Penghargaan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin menyerahkan piagam penghargaan kepada para penemu teknologi tepat guna dalam Gelar TTG Nasional di Batam, kemarin.
Penghargaan itu diberikan kepada para peneliti yang dianggap berhasil menemukan teknologi tepat guna untuk diaplikasikan langsung ke masyarakat.
Piagam diberikan kepada Linus Nara Pradhana siswa SMP Kristen Petra Sidoarjo Jawa Timur yang menemukan Gel Coated Helmet, Zihramna Afdi dan Hermawan Maulana, siswa SMAN 3 Semarang Jawa Tengah yang menemukan T-box Application to reduce the danger dan Muhammad Lutfi Nur Fakhri yang menemukan alat pendeteksi warna daun untuk mengetahui kebutuhan pupuk.
Selain itu, menteri juga menyerahkan sertifikat paten untuk peneliti dari penerapan teknologi kepada Sjaffriadi yang menemukan konventer pada kompor tekan dan burnur serta Zuhdan Jauzi dengan alat unit lapis lindung beton untuk pemecah gelombang.
Dari unsur masyarakat, menteri menyerahkan sertifikat paten kepada penemu mesin pembuat the celup dan mesin pembuat the bundar, Hisar Mariono Panjaitan dan penemu plat beton panel seluler yang ditemukan Sulistyana.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyerahkan penghargaan dan piala juara lomba pos pelayanan terpadu Teknologi Tepat Guna tingkat nasional.
Juara satu diraih Posyantek Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, juara II Posyantek Kecamatan Jombang Kota Cilegon Provinsi Banten, juara III Posyantek Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.
Lalu juara IV Posyantek Kecamatan Jagakarsa Kota Jakarta Selatan, juara V Posyantek Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh dan juara VI Posyantek Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selain itu, Menteri Dalam Negeri meluncurkan pelaksanaan program pengembangan posyantek tahun 2012 di 40 lokasi percontohan pada 21 provinsi yang secara simbolis diterima Kabupaten Pacitan dan Kota Batam.
Gamawan Fauzi juga meluncurkan pelaksanaan program pengembangan desa mandiri berbasis energi terbaru tahun 2012 di 20 lokasi pada 12 provinsi yang diwakili Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dan Kabupaten Tanggamus Lampung.
Acara TTG kali ini, meski terlambat satu hari baru diresmikan, namun tidak mengurungkan niat warga Kepri untuk melihat. Acara yang dibuka secara resmi oleh Djoko Suyanto ini berlangsung mulai 10 sampai 14 Oktober mendatang. Sebanyak 375 stand pameran dari seluruh provinsi di Indonesia. (cw56/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar