- Copyright:ANTARA
- Date:Okt 10/2012
"Setelah 'oil storage', kami akan mengembangkan ke tahap ke dua yaitu industri kimia punya gudang," kata Pimpinan Mas Investments Pte Ltd mitra kerja Sinopec, Bang Hawana, di Batam, Rabu.
Saat ini, kedua perusahaan joint venture baru menyelesaikan reklamasi Pulau Janda Berhias dan melakukan pemancangan tiang pertama Depo Minya Sinopec yang terbesar di Asia Tenggara.
"Setelah reklamasi bisa buat 'chemical plant'," kata dia.
Di Pulau Janda Berhias, rencananya akan dibangun sebuah kompleks industri petrochemical dengan depo minyak.
Untuk tahap pertama, yaitu pembangunan Depo, Sinopec dan Mas mengeluarkan investasi Rp7,7 triliun.
Pembangunan tahap pertama akan diselesaikan dalam dua hingga tiga tahun dengan menyerap lapangan pekerjaan sekitar 4.000 orang.
Ia mengatakan pembangunan Pulau Janda Berhias merupakan keuntungan besar untuk masyarakat Kepulauan Riau, mengingat jumlah investasi yang besar dan menyerap lapangan pekerjaan yang juga banyak.
"Maka kami butuh dukungan masyarakat Kepri juga agar aman," kata dia.
Di tempat yang sama, Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani mengatakan penanam modal tidak perlu khawatir berinvestasi di Batam karena aman.
Pulau Janda Berhias, kata Gubernur menguntungkan karena letaknya yang strategis dekat dengan Selat Malaka dan Singapura.
Selain itu, luas pulau juga memungkinkan untuk dikembangkan untuk industri tertentu.
Pulau Janda Berhias juga masuk dalam Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam sehingga memiliki berbagai keunggulan insentif dari pemerintah.
Sementara itu Duta Besar China untuk Indonesia Liu Jian Chao mengatakan harapan investasi di Batam dapat memberikan keuntungan bagi kedua negara.
"Proyek ini memberikan lapangan pekerjaan yang besar," kata dia.
Pembangunan depo dan rencana pendirian gudang kimia merupakan proyek besar yang membutuhkan visi yang kuat dan profesionalitas, sehingga diharap dapat menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar