Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 11 Oktober 2012

Sinopec Westpoint Serap 2.000 Tenaga Kerja

BATAM (BP) – Mega proyek pembangunan kilang minyak (Sinopec Westpoint) terbesar di Asia Tenggara di Pulau Janda Berhias, Sekupang, Batam, resmi dimulai. Proyek senilai Rp7,7 triliun ini akan menyerap 2.000 tenaga kerja.
Dimulainya pembangunan proyek besar ini ditandai peletakan batu pertama dan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara China Petrochemical Corporation (Sinopec Group) dan MAS Group, Rabu (10/10) di Pulau Janda Berhias, kemarin (10/10).

“Sinopec Westpoint Terminal di Janda Berhias ini telah kami rencanakan sejak 3 tahun lalu,” kata Presiden Sinopec Group, Wang Tianpu, saat meninjau lokasi proyek tersebut.
“Namun proyek ini baru terealisasi saat ini berkat dukungan pemerintah Indonesia, Pemprov Kepri, Pemko Batam, dan Badan Pengusahaan Batam.”
Wang menjelaskan, proyek yang dibangun di atas lahan sekitar 75 hektare ini akan dijadikan sebagai area pengolahan dan penyimpanan minyak dengan volume 2,6 juta meter kubik. Namun tahap awal dibangun tempat penampungan atau gudang minyak untuk kebutuhan negara-negara di Asia termasuk Indonesia.
Wang berjanji setelah pembangunan kilang yang diklaimnya sebagai kilang minyak terbesar di Asia Tenggara itu selesai dan beroperasi, Sinopec selaku perusahaan terbesar kelima di dunia itu akan melanjutkan pembangunan di bidang usaha pendukung lainnya untuk kemajuan Indonesia, khususnya Kepri.
Sebagai perusahaan pengembangan di bidang industri dan aspek lain di dalamnya, Wang berjanji konsep pembangunan Sinopec Westpoint Terminal di Pulau Janda Berhias itu tetap ramah lingkungan.
“Kita akan jaga keamanan dan lingkungan dengan wawasan go green. Jadi tidak perlu khawatir,” ujar Wang.
Dikatakannya, kilang minyak ini akan dibangun seperti kilang yang ada di Jurong, Malaysia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri China, maupun negara-negara di Asia.
Indonesia khususnya Batam menurut dia akan mendapat keuntungan besar dari proyek ini, termasuk dunia internasional dan China.
“Kita akan dorong pertumbuhan ekonomi China dan Indonesia. Jadi kami butuh dukungan penuh dari pemerintah dan semua instansi terkait lainnya,” katanya.
Harapan sama juga disampaikan Duta Besar China untuk Indonesia Liu Jian Chao. Ia berharap proyek ini menguntungkan Indonesia dan China secara ekonomi.
Pemerintah melalui Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, menyatakan dukungan pemerintah Indonesia atas proyek Sinopec Westpoint Terminal ini.
Menurut Azhar, proyek ini dapat mendukung ketersediaan kebutuhan minyak untuk Indonesia yang setiap harinya masih mengimpor ribuan barel.
“Ini memberi nilai yang bagus untuk Indonesia dan Kepri untuk antisipasi kebutuhan minyak mentah kita,” katanya.
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan juga mengatakan hal yang sama. “Manfaat paling nyata, terbukanya lapangan kerja buat masyarakat Batam, terutama tenaga ahli di bidang perminyakan dan gas,” katanya.
Kehadiran Sinopec ini, lanjut Dahlan, juga semakin bervariasinya lapangan pekerjaan di Batam. Tidak lagi tertumpu pada sektor industri  elektronik dan perkapalan tapi kini perminyakan dan gas.
Ia juga mengaku tidak terlalu khawatir dengan dampak lingkungan atas proyek ini. “Perusahaan asing itu sangat patuh dengan aturan kita,” katanya.
Gubernur Kepri Muhammad Sani di sela-sela peletakan batu pertama perusahaan tersebut menyambut baik penanaman modal yang dilakukan perusahaan asal China ini.
Batam, kata Sani, merupakan Kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang memberikan berbagai kemudahan bagi pengusaha, termasuk insentif perpajakan dan penyediaan lahan.
Awalnya, Pulau Janda Berhias yang terletak timur Batam itu tidak masuk kawasan free trade zone (FTZ) Batam, karena terpisah dari pulau utama. Namun, karena permintaan pengusaha dan dukungan pemerintah, maka pulau itu masuk dalam wilayah FTZ. “Pulau Janda Berhias dekat Singapura dengan kondisi keamanan dan ketertiban yang cukup baik,” katanya.
Pameran TTG
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto dijadwalkan akan membuka Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XIV 2012 di Harbourbay, Batuampar, Kamis (11/10) hari ini. Selain itu, Djoko juga akan meresmikan 7 mega proyek yang nilai investasinya mencapai Rp11,7 triliun.
“Tujuh mega proyek yang akan diresmikan Menkopolkam itu nilai investasinya Rp4 triliun, ditambah investasi di Pulau Janda Berhias Rp7,7 triliun, jadi Rp11,7 triliun,” kata Gubernur Kepri HM Sani, saat meninjau persiapan pameran TTG tersebut, kemarin (10/10) bersama Dirjen  Pemberdayaan Masyarakat & Desa Kemendagri Tarmizi A Karim.
Mega proyek yang akan diresmikan itu selain pembangunan kilang minyak di Pulau Janda Berhias, ada proyek investasi PT Bodynits International Indonesia (BII), PT Graha Gemilang International (GGI) Hotel, PT Karimun Marine Shipyard (PTKMS), PT Multi Ocean Shipyard (PTMOS), Nagoya Mansion Hotel & Residence, serta Swiss Bell Hotel Harbour Bay Batam.
“Mega proyek di Kepri yang diresmikan ini, kata Sani, baru sebagian saja. Masih ada beberapa mega proyek lainnya dan tidak sempat diresmikan bersamaan,” katanya.
Mengenai pameran TTG ini, Sani mengatakan sangat banyak manfaat bagi Kepri. Antara lain menumbuh kembangkan kreatifitas anak bangsa, tukar menukar informasi dan teknologi, serta sebagai ajang bisnis TTG. (amr/cr19) (187)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar