Batam, 17/10 (ANTARA) - Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tunjung Inderawan, mengatakan pemerintah menargetkan pembangunan rel kereta api angkutan publik dan barang rute Bandara Hang Nadim tujuan Pelabuhan Batuampar Batam mulai 2014.
"Pembangunan prasarana perkeretapian di Pulau Batam rencananya dimulai 2014, dan pada 2017 di perkirakan sudah mulai dioperasikan," kata Tunjung usai sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perkeretaapian di Batam, Rabu.
Berdasarkan studi kelayakan perkeretaapian Batam yang disusun Dirjen Perkeretaapian, kata Tundjung, pembangunan prasarana perkeretaapian yang akan menghabiskan dana Rp2,4 triliun itu pada tahap awal di Batam akan menghubungkan kawasan industri dengan Pelabuhan maupun Bandara Hang Nadim.
"Nilai proyek tersebut hanya termasuk pembangunan rel, sistem persinyalan dan sistem kendali. Belum termasuk keretanya," kata dia.
Selain rute Bandara Hang Nadim-Batuampar sepanjang 19,6 Km, kata dia, jalur kereta api juga akan dibangun Batam Center-Batu Aji-Tanjung Uncang sepanjang 17,7 Km.
"Dua-duanya sudah ada kajian, namun yang diminati oleh investor adalah jalur Bandara ke Batuampar," kata Tunjung.
Kementerian, kata dia, sedang menyelesaikan pelaksanaan feasibility study untuk menyusun penetapan trase (Basic Design). Selanjutnya Pemerintah akan mendorong peran stakeholder terkait untuk berpartisipasi dalam penyusunan kelengkapan Dokumen Perencanaan Teknis (DED) sebelum dilaksanakan tahapan konstruksi fisik.
Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengungkapkan proyek kereta api di Batam selalu dipromosikan pihaknya setiap kesempatan agenda promosi luar negeri.
"Setiap kami ke luar negeri, proyek ini termasuk yang paling gencar kami promosikan. Karena kebutuhanya sudah sangat mendesak," kata dia.
Ia mengatakan, jalur kereta api merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah transportasi di Batam khususnya untuk angkutan barang dan angkutan pekerja ke berbagai kawasan industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar