Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 12 Oktober 2012

Penyebab Kebakaran KM Ganesha Karya Misterius

BERSIHKAN KAPAL - Sejumlah pekerja membersihkan sisa material di kapal mini tanker di Perairan Tanjungpinggir, Sekupang, Kamis (11/10). TUNDRA/HALUAN KEPRIPolisi Terus Lakukan Penyelidikan BATUAMPAR (HK)- Penyebab kebakaran KM Ganesha Karya yang di perairan Tanjungpinggir, Sekupang, Selasa (9/10), hingga kini masih masih misterius. Satuan Pol Air Polresta Barelang belum bisa menyimpulkan secara pasti apa penyebab kebakaran kapal bermuatan solar tersebut.

Kasat Pol Air Polresta Barelang, Kompol Didik Efrianto, saat dimintai keterangan mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya kebakaran kapal berbahan viber tersebut. Pasalnya, hingga kini pihaknya masih terus melakukan penyeledikan dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti.

"Kami masih melakukan penyelidikan. Harap teman-teman bisa bersabar," ujar Didik ditemui di kantornya, Kamis (11/10).

Lebih lanjut disampaikan, bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menyampaikan hasil resmi penyebab kebakaran. Namun saat ini, selain mengumpulkan bukti-bukti di lapangan, pihaknya juga sedang mencari tau sejumlah ABK yang diketahui melarikan diri saat peristiwa itu terjadi.

Selain alasan masih dalam tahap penyelidikan, Didik juga mengatakan bahwa alasan sebagai orang baru di posisi sebagai Kasat Pol Air, juga sedikit menyita pikiran. Karena selaku orang baru, ia terus beradaptasi dengan lingkungan kerja.

KKM Kapal Negara (KN) 466, Nizar Nasution, mengaku sulit memdamkan api yang membakar kapal TB Ganesa itu. Karena harus mengelilingi kapal dan menyemprotkan air dari segala sisi.

Selain kendala teknis lainya, seperti pemadaman menggunakan air laut ditambah kapal yang terbuat dari fiber dan armada yang memiliki water canon hanya KN 466.

"Saat kita turun, banyak kapal patroli di sekitar kapal yang terbakar, seperti KN 323, KN330, SB BIDA 05, SB BIDA 04 dan BIDA 02. Namun, hanya KN 466 yang memiliki water canon, sehingga saat pemadaman sangat sulit. Kita harus memutar dari berbagai arah," terang Nizar ditemui di BP Batam, Kamis (11/10).

Dikatakannya, pemadaman baru bisa dilakukan sekitar pukul 18.25 WIB atau sekitar 6 jam setelah kapal dihampiri. Penyebab lainnya yang membuat lamanya dipadamkan, kapal Ganesa pada saat itu dalam keadaan kandas, sehingga alat yang disemprotkan mengalami kendala karena menyedot lumpur, sehingga acap kali dibersihkan terlebih dahulu dan memuat BBM.

KN 466 kata Nizar, berangkat dari Pelabuhan Beton Sekupang, setidaknya membawa 10 orang kru untuk melakukan pemadaman itu.

"Bermuatan solar, sehingga sulit dipadamkan. Dan yang perlu diketahui, pada saat itu hanya satu kapal yang memili water canon dengan meyemprotlatkan air," terangnya.

Sementara itu, Teguh Santoso selaku Komandan Kapal Bida 05 menjelaskan informasi terbakarnya kapal tersebut diterima dari warga Tanjunguma sekitar pukul 11.30 WIB. Setelah diinformasikan kerekan lainya di KPLP, langsung diturunkan.

"Saat kita sampai di lokasi koordinat 01-08'-45" Utara 103-55'-30" timur itu, anjungan kapal sudah habis dilalap api. Dan Kalau minyak, seharusnya bukan pakai air masin memang ada khusus penyemprotannya, tapi hanya itu yang ada, sehingga lama dipadamkan. Dan kita tidak bisa mendekat dengan kapal terbakar itu, karena dikhawatirkan terjadi ledakan, keadaan air juga surut. Kita menjaga jarak sekitar 20 meter lah," jelas Teguh.

Sekitar pukul 13.10 WIB, KN 466 mendekati kapal yang terkena musibah dan mulai melaksanakan pemadaman dengan water canon, dan api berhasil dipadamkan pada pukul 18.30 WIB. Selanjutnya Kapal KN 466 kembali ke  dermaga beton Sekupang pada pukul 19.00 WIB.(ays/cw56)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar